Twins

249 60 1
                                    

Seulji dengan wajah sumringah mendatangi kamar Seulgi, duduk bersandar pada kakaknya yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya. Seulgi menatap heran adiknya, tak biasanya wajah Seulji sesumringah ini. Seulgi jadi penasaran.

"Ada apa?" Seulgi menghentikan aktifitasnya sebentar, bertanya kepada sang adik yang tampak bahagia.

"Eonni, sepertinya aku tahu siapa yang mengirimiku surat surat itu!" seru Seulji, dengan wajah yang tampak bahagia di sertai senyum yang mengembang.

"Siapa?" lihatlah, betapa dinginnya Seulgi menanggapi pernyataan adiknya.

"Jimin!" ucapnya tegas.

Seulgi memicingkan matanya menatap Seulji, sedikit tidak percaya kalau Jiminlah yang mengirimi adiknya surat surat cinta seperti itu. Seulgi sangat tahu jelas bagaimana sifat datar nan dingin Jimin setiap harinya di kelas, jika tidak ada sesuatu yang penting, dia tidak akan bicara. Dan sekalinya bicara, perkataannya bagaikan sebuah hipnotis yang mampu membuat orang takluk.

"Apa kau sudah memberikan?" tanya Seulgi.

"Belum sih, tapi, tadi aku melihat día di rooftop  sedang menulis surat yang amplopnya berwarna pink. Persis sekali dengan amplop yang setiap harinya ada di lokerku" jelas Seulji.

"Jangan langsung menyatakan sesuatu yang kebenarannya belum jelas Uji-ya!" ujar Seulgi mengingatkan adiknya.

"Tapi, aku menyukai día eonni!" keluh Seulji.

"Bagaimana bisa?"

"Dari awal bertemu aku suka dengan tatapannya, dan tutur katanya yang tegas dan berwibawa. Aura dingin yang sama denganmu, dan tatapannya itu yang paling aku suka!" Seulgi hanya menggelengkan kepalnya melihat adiknya yang terlalu bersemangat menyerukan perasaannya.

"Terserah kau saja. Aku hanya mengingatkan, jika suatu hari ternyata bukan Jimin yang mengirimimu surat dan Jimin juga tidak menyukaimu, kau jangan marah. Jangan sampai itu semua menyakitimu!" peringat Seulgi, dan gadis itu hanya mengangkat bahunya acuh.

***

"Seulgi-ssi!" panggil Jimin, Seulgi yang sedang memasukkan buku di tasnya langsung menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Ya!" sahutnya singkat.

"Pulang sekolah, jangan dulu pulang. Tadi aku di beritahukan pak kepala kalau 2 minggu lagi akan di adakannya camping, jadi kita perlu rapat untuk acara itu!" jelas Jimin.

"Semua anggota?" tanya Seulgi, Jimin hanya menggelengkan kepalanya.

"Kita bicarakan dulu berdua, setelah dapat point pentingnya, baru kita adakan rapat keanggotaan!" jawab Jimin, yang mana di angguki Seulgi.

Setelah mengatakan itu, Jimin pergi ke luar kelas untuk menuju rooftop tempat yang selalu di kunjunginya jika istirahat. Seulji yang hendak menghampiri kakaknya, langsung tersenyum ketika berpapasan dengan Jimin yang akan keluar.

Seulji masih saja memfokuskan pandangannya ke arah Jimin, sampai tubuh pria itu tidak lagi terlihat oleh pelupuk matanya.

"'Ji-ya, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Seulgi, dan seketika pandangan Seulji beralih ke arah Seulgi yang memanggilnya.

"Eoh. Hehe, aku hanya mau mengajak eonni ke kantin. Ayo!" Seulji menarik tangan kakaknya untuk menuju kantin. Seulgi hanya bisa pasrah mengikuti kemauan adiknya.

Suasana di kantin hari ini lumayan lenggang tidak seperti biasanya, Seulgi dan Seulji dengan bebas memilih tempat duduk. Kali ini Seulji yang mencari tempat, dan Seulgi yang memesan. Entah kebetulan atau bukan, Seulgi bertemu dengan Jimin yang juga hendak memesan minuman.

"Seulgi, hari ini rapatnya tidak di sekolah. Di apartemenku saja, karena aku harus mengunjungi suatu tempat dulu" tutur Jimin, sedangkan Seulgi memicingkan matanya menatap Jimin.

"Apartemenmu? Kenapa harus di sana? Kalau memang kau sibuk hari ini, mending nanti saja rapatnya!" tegas Seulgi.

"Tidak bisa. Harus hari ini juga. Aku hanya sebentar, dan kau harus patuhi aturanku!" ingatkah Jimin bahwa gadis ini, sama dinginnya dengan dirinya.

"Terserah kau!" Seulgi badmood, yang semula ingin memesan makanan menjadi berbalik arah ke meja yang di tempati adiknya.

Sementara Seulgi yang kesal, ada Jimin yang memasang senyum tipis di bibirnya. Benar benar tipis.

"Kau semakin mengingatkan aku pada seseorang yang sangat aku sayangi, Seulgi!" lirih Jimin sambil menatap kepergian Seulgi.

***

"Kenapa kau kembali tanpa membawa nampan? Mana makanannya?" tanya Seulji bingung, di lihatnya wajah sang kakak yang memerah, seperti sedang menahan kesal.

"Kau pesanlah sendiri! Aku harus kembali ke kelas. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan" ucap Seulgi dan setelahnya berlalu dari hadapan Seulji.

Seulji menjadi bingung dengan sikap kakaknya, namun karena lapar dia tidak terlalu memikirkan Seulgi dan lebih memilih kembali untuk memesan makanan.

***

One side ~

"Sialan sekali lelaki itu. Berani beraninya mendikteku! Aiissshhhhh" gerutu Seulgi sepanjang perjalanan menuju kelasnya. Sebelum itu, Seulgi pergi ke lokernya untuk mengambil buku agenda OSIS, dan tak sengaja día melihat seseorang yang mencurigakan seperti sedang memasukkan sesuatu di loker kelas XB.

Seulgi yang penasaran pun, berjalan mendekati orang itu. Dan yang lebih mengejutkan lagi, orang itu adalah Jaemin. Teman sekelasnya yang berdiri tepat di depan loker Seulji, sambil sesekali melirik ke kanan dan kiri untuk memastikan apakah ada atau tidaknya orang lain yang melihat perbuatannya.

"Apa yang kau lakukan di loker adikku, Jaemin-ssi?" ucap Seulgi dingin, ternyata selama ini Jaemin lah yang sudah mengirimi Seulji surat surat cinta. Terlihat dari amplop pink yang berada di genggamannya. Cih, pengecut sekali fikir Seulgi. Di kelas saja jadi biang kerok, giliran begini malah pakai surat.

"A-a-aku. A-a..."

"Aku apa? Ternyata kau yang selalu mengirimi adikku surat cinta. Sampai sampai adikku salah mengira jika inisial JM adalah Jimin!" ucap Seulgi memberitahu Jaemin.

"Haah. Jadi Seulji mengira jika yang mengiriminya surat selama ini, itu Jimin?" Jaemin memastikan penjelasan Seulgi, Seulgi hanya mengangguk.

"Oh God! Seulji tidak boleh salah paham begini. Aku harus menjelaskan semuanya!" ujar Jaemin sedikit kesal.

Jaemin langsung berlalu dari hadapan Seulgi, dan mencari Jimin untuk meminta penjelasan. Serta día akan mengaku pada Seulji jika dirinya lah yang sudah mengirimi Seulji semua surat surat itu.

Tbc
Vomen 😍
Yang tadi hilang 😭😭😭😭😭

Short Story SeulMin (Seulgi Jimin)Where stories live. Discover now