Look At Me

560 95 4
                                    

Jimin membawa Seulgi ke kediaman orang tuanya, karena Jimin harus kembali ke rumah sakit untuk bertugas. Jimin ingin Seulgi di temani mamanya dan mamanya bisa merawat Seulgi dengan baik. Jimin memang tidak pernah sekalipun membawa gadis masuk ke kediamannya, maupun ke apartment pribadinya. Qmmmh n
"Ma" panggil Jimin sambil menggendong tubuh Seulgi yang belum sadarkan diri, sedangkan objek yang di panggil tentu terkejut karena anak tampannya membawa seorang gadis, bahkan masih lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Ya ampun Jim, siapa ini nak?" tanya nyonya Park, namun begitu nyonya Park dengan sigap menyuruh Jimin membawa Seulgi ke kamar Jimin.

Jimin tidak menjawab, Dia hanya berlalu masuk ke kamar dan meletakkan tubuh lemah gadisnya. Perlahan Jimin menepuk nepuk pipi Seulgi, di naikannya anak rambut yang menghalangi wajah cantik gadisnya.

"Jim" tegur nyonya Park.

"Hmm, ma Jimin mau minta tolong jagain Seulgi ya ma, boleh tidak?" tanya Jimin, menatap wajah sang Mama.

"Dia siapa nak?" nyonya Park penasaran dengan gadis yang di bawa Jimin.

"Namanya Seulgi ma, dia kekasihku. Dia sakit, dan parahnya lagi keluarganya sangat jahat padanya" jelas Jimin singkat.

"Kekasihmu? Sejak kapan Jim? Dan Dia sakit apa?" rasa penasaran nyonya Park semakin menjadi, di tatapnya wajah lemah yang terbaring itu.

Sebelum kembali untuk pergi ke rumah sakit, Jimin menceritakan kisah hidup Seulgi pada mamanya. Ekspresi nyonya Park tentu kaget, mana mungkin ada keluarga yang dengan teganya menyiakan anak seperti Seulgi, terlebih dengan penyakit yang di deritanya sekarang.

Nyonya Park bertekad akan membantu Jimin untuk menjaga dan menyayangi Seulgi. Dia dulunya juga pernah berharap mempunyai anak perempuan setelah melahirkan Jimin, namun Tuhan berkehendak lain. Nyonya Park tidak bisa mengandung lagi dan jadilah Jimin menjadi anak tunggal.

***

Sekitar 5 jam berada di rumah sakit, Jimin sangat gelisah. Pasalnya sedari Dia pergi hingga sudah memasuki waktu pulang, Seulgi belum juga sadarkan diri. Seokjin selaku teman Jimin juga gusar, Dia menyarankan Jimin untuk membawa Seulgi ke rumah sakit untuk di rawat.

Mendengar saran Seokjin, akhirnya Jimin bergegas pulang untuk membawa Seulgi untuk segera di periksa. Jimin merutuki dirinya sendiri karena merasa lambat untuk membawa Seulgi ke rumah sakit.

"Jimin pabbo-ya! Arghhh Seul bertahan sayang" monolog Jimin saat menyetir mobil menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, Jimin langsung masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Ibunya yang sepertinya ketiduran di sofa dekat ranjang. Jimin beranjak mendekati mamanya, mencium kening mamanya lembut dan detik itu juga nyonya Park tersadar dari tidurnya.

"Eh Jim, kau sudah pulang nak? Maaf, mama ketiduran tadi" ucap nyonya Park, sambil memandang ke arah Seulgi yang belum juga tersadar dari pingsannya.

"Tidak apa apa ma, aku akan membawa Seulgi ke rumah sakit sekarang" tutur Jimin lembut, tak berlama lama Jimin langsung saja menggendong Seulgi ala bridal dan membawanya menuju mobil dengan bantuan nyonya Park yang membukakan pintu.

Setelah memastikan posisi yang di dapat Seulgi nyaman, barulah Jimin menjalankan mobilnya. Tentu tak lupa dirinya berpamitan pada sang mama.

***

"Jim, kesehatan Seulgi menurun drastis. Tidak ada jalan lain lagi. Kemo atau Operasi! Pilihan ada di tanganmu!" Seokjin sudah mewanti wanti Jimin. Kini Jimin bingung keputusan apa yang harus di ambilnya.

Setelah kurang lebih 30 menit berperang dengan batinnya, Jimin memutuskan untuk langsung saja mengOperasi Seulgi. Keputusan Jimin sudah bulat, tak peduli nanti Seulgi akan marah dengannya ketika sadar nanti.

"Hyung, lakukan Operasi saja. Keputusanku sudah bulat. Lagian aku tak ingin Seulgi berlama lama menahan sakit. Cukup sudah dirinya menderita selama ini!" ucap Jimin final, dan Seokjin hanya mengiyakan ucapan Jimin.

"Baik, mari bantu aku menyelamatkan gadismu" ajak Jin.

Sesudah memutuskan untuk melakukan Operasi pada kanker yang di derita Seulgi. Seokjin dan Jimin sudah menyiapkan segala peralatan yang mereka butuhkan, dan Jimin menjadi saksi bagaimana tubuh mulus itu harus di bedah dengan peralatan yang sangat tajam seperti pisau dan juga gunting.

Deraian air mata Jimin mengiringi jalannya Operasi yang berlangsung selama hampir 2 jam itu. Jimin sangat menyayangi Seulgi, dan Jimin bertekad setelah ini tidak akan membiarkan keluarga Seulgi datang untuk menemui atau menyakiti Seulgi lagi.

Bahkan Jimin berkhayal, setelah Seulgi lulus Dia akan menikahi Seulgi dan mengajaknya pindah dari Korea. Masih sekedar angan!

***.

Keesokan harinya di kediaman keluarga Lee, suasana tampak seperti biasanya. Semua orang melakukan kegiatannya masing masing, sampai suara Namjoon menginterupsi.

"Dimana Seulgi? Kenapa Dia tidak menampakkan diri sejak tadi?" tanya Namjoon  yang tidak tahu menahu tentang kejadian kemarin siang.

"Sudahlah Joon, jangan kau tanya tanya lagi tentang anak sial itu!" jawab kakek Lee sarkas.

"Kenapa Ayah? Kenapa Ayah selalu membenci Seulgi. Apa salahnya? Apa Dia meminta untuk di lahirkan? Apa lahir dari rahim Nara adalah sebuah kesalahan Ayah? Lihatlah wajah sendu gadis kecil itu Ayah, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengannya. Kehidupannya hanya di penuhi dengan kebencian Ayah selama ini..."

"Cukup Ayah!" potong Yeri.

"Kenapa Ayah begitu membela Seulgi? Dia bukan anakmu, tapi Ayah selalu membela gadis itu!" sambung Yeri dengan amarah, ingatkah Yeri tentang pengorbanan Seulgi untuknya selama ini? Jawabannya, tidak sama sekali.

Plaaakk

Suara tamparan itu begitu nyaring terdengar dari ruang makan, Namjoon begitu emosi mendengar perkataan Yeri yang mengatai Seulgi.

"Yeobo, apa yang kau lakukan?" cerca Nara pada suaminya dan mendekati Yeri.

"Aku benci Ayah!" teriak Yeri dan setelah itu ia bergegas masuk ke kamarnya.

Suasana makan yang seharusnya khidmat itu seketika berubah menjadi perseteruan yang memanas. Namjoon hanya merasa kasihan dengan Seulgi, Dia tahu anak tirinya itu begitu menderita selama ini.

Namjoon bahkan harus sembunyi sembunyi untuk memberikan Seulgi hadiah, jika Dia baru pulang dari perjalanan bisnisnya di luar negeri.

***

Setelah kegaduhan yang terjadi di ruang makan itu, Yeri bergegas untuk pergi ke sekolah. Niatnya untuk melabrak Seulgi di sekolah, namun Dia tidak mendapati presensi Seulgi di kelas atau di manapun.

Setelah celingak celinguk mencari keberadaan Seulgi yang tidak mendapatkan hasil. Yeri tidak sengaja menemukan Jimin yang hendak masuk ke area sekolah, dengan memakai setelan Dokternya yang menambah pesona lelaki Park itu.

"Dokter!" teriak Yeri, seketika Jimin langsung membuang muka saat di dapatinya Yeri yang berteriak memanggilnya.

Jimin tidak menjawab, ia berjalan melewati Yeri yang cengo karena di abaikan Jimin.

Jimin berniat menemui Kepala Sekolah untuk membicarakan tentang keadaan Seulgi yang masih belum sadarkan diri pasca Operasi.

Tbc
Maaf gantung 😆😆 dan maaf juga lama Up ☺☺
Vommentnya jangan lupa 🤭🤭
Kenapa ini cerita jadi panjang banget ya haha 🤣

Short Story SeulMin (Seulgi Jimin)Where stories live. Discover now