Chap 27. Revealed

10.5K 696 39
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

"Kakak ih! Nggak mau tau pokoknya besok atau kapanpun kalo ketemu sama Ara harus dijagain! Terus kasih tau Zira! Harus janji! Nggak mau tau!" kata Zira memaksa.

"Apa sih Ra? Kok maksa-maksa?"

"Nggak mau tau harus janji pokoknya! Kali enggak Zira marah!"

Bara hanya menghembus napasnya pasrah, "Ya ya ya, janji."

Zira tersenyum senang, "Nah, gitu dong. Makasih Kak Bara! Zira sayang Kak Bara banyak-banyak!

Sekelebat bayangan tentang dirinya dan sang adik kembali teringat.

Ternyata selama ini, Lara lah orang yang dimaksud Zira dahulu. Bara sudah berjanji akan menjaga dan menyayangi Lara. Tapi, apa? Dia malah yang melukai gadisnya itu. Gadis yang sudah dia cintai itu.

Bara duduk termenung di salah satu kursi di rumah sakit ternama di Jakarta. Di dalam ruangan, gadisnya itu sedang menjalani operasi di lengannya karena di tembakan Bara.

Bara merogoh sakunya. Mengambil sebuah benda pipih pintar.

"Hallo Tuan."

"Cepat selidiki kecelakaan mobil hari ini dan jika terdapat korban wanita paruh baya, segera selamatkan! Sebelum para polisi bergerak lebih jauh!"

"Baik Tuan."

Tut... Tut...

Bara berdiri. Menetralkan rasa bersalah dan kekhawatirannya. Sungguh, Bara menyesal karena hendak berniat membunuh gadisnya alias sahabat adiknya dulu.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" umpat Bara sambil menjambak rambutnya sendiri.

-✍︎-

"Hai, baby! When you wake up?" lirih Bara menggenggam tangan Lara yang terpasang jarum infus. Terhitung sudah tiga hari Lara belum bangun pasca operasi.

"Kau tau? Aku sudah membeli dua pasang ikan koi, yang pernah kamu mau. Apakah kau tidak ingin melihatnya hmm?" Bara terus saja bercerita walaupun Lara tidak menanggapi.

Hati Bara terasa sakit ketika melihat keadaan Lara saat ini. Wajah pucat dengan mata terpejam dan beberapa alat medis menempel di tubuhnya.

"Maaf Lara. Bara minta maaf!"

"Beribu-ribu kali pun kau meminta maaf, aku yakin dia akan sulit memaafkan mu," celetuk David yang merupakan dokter yang di perintahkan Bara untuk merawat gadisnya.

Baralara [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz