Chap 49. Miss You Angry

9.2K 654 369
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."

.
.
.

-✍︎-

Bara membuka jendela mobilnya dan menatap ke arah Lara yang sedang menangis.

Jujur, Bara tidak mengerti apa yang Lara inginkan. Tadi, Lara minta Bara untuk pergi. Tapi, di saat Bara melakukannya, justru Lara memintanya untuk tidak pergi.

"B-bara hiks... hiks... jangan pergiii."

"Kenapa lagi, hmm?" tanya Bara pelan masih bersabar.

Lara menggeleng dengan air mata yang masih terus saja mengalir. "B-bara hiks... ngga boleh, hiks... hiks... pergi!"

Bara menunduk dan menghela nafasnya. "Terus kenapa tadi kamu minta aku pergi, hmm?"

"T-tadi cuman hiks... marahh. J-jangan pergiii," pinta Lara membuat Bara semakin tidak mengerti.

Bara memutuskan untuk keluar dari mobil dan berdiri di depan Lara. Lara yang sedang menunduk tidak berani menatap Bara pun hanya bisa diam.

Bara mengangkat dagu Lara agar gadis di depannya ini mau menatapnya. Di mata Bara, Lara tetaplah segalanya. Tapi, dia sadar jika belakangan ini mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Ngga boleh nangis, jangan cengeng," Bara menyeka air mata Lara.

Lara hanya bisa menatap mata Bara yang meneduhkan. "Nggak boleh hiks... pergi."

Bara tersenyum, tipis. "Tap--"

Lara langsung melingkarkan tangannya di tubuh Bara. Menempatkan kepalanya ke dada Bara dan menumpahkan tangisnya.

"Jangan pergi! Hiks..."

Bara membalas pelukan Lara dan mengelus rambut lembut gadis di depannya yang sedang menangis itu.

"Masuk rumah lagi ya?"

Lara diam terus memeluk Bara. Jangan lupakan tangis yang terus saja masih mengalun. Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi Winda melihat mereka dari kaca jendela rumah.

Winda sebenarnya tau, jika Lara mencintai Bara. Tapi, di sisi lain Lara juga sayang dengan Alex dan sayangnya Bara lah penyebab kematian Alex.

Winda tidak bisa memaksa Lara untuk terus bertahan dengan Bara atau meninggalkan Bara. Dan mungkin sekarang Lara sudah memih pilihannya untuk tetap bertahan dengan Bara.

"Bara hiks... hiks... ngga boleh pergi."

"Kita masuk ke rumah dulu ya," pinta Bara masih berujar lembut.

Baralara [END]Where stories live. Discover now