x | √9 . 2x / sin 30° =138 ● Kampus

4.1K 484 15
                                    

Twilight Sky

Jika dirimu penting baginya maka dia akan menyempatkan waktu untuk memberimu kabar ditengah kesibukannya meski hanya sebentar.

♡♡♡

Happy Reading

Kampus Anak Bangsa.
Dimana Aura, Risa, Arjuna,Rama, Davin, Dinda, dan Dewi melanjutkan kuliahnya. Kampus Anak Bangsa adalah kampus terunggul di jakarta. Kampus dimana anak para pengusaha melanjutkan kuliah. Kumpulan mahasiswa dan mahasiswi terbaik. Hanya yang terbaik yang dapat kuliah disini.

Aura dan Risa mengambil fakultas management. Arjuna, Rama, dan Davin mengambil fakultas robotika. Sedangkan Dinda dan Dewi mengambil fakultas bahasa.

Mereka berjumpa pada kampus yang sama dengan fakultas yang berbeda. Aura dan Risa sudah berteman dengan Dinda dan Dewi. Perihal Davin, ia gabung dengan Arjuna dan Rama. Pada sesungguhnya Davin bukanlah pemimpin dari geng rajawali.

Mereka asik dengan kesibukannya masing masing. Berbagai tugas awal masuk kuliah membebani pikiran mereka, namun mereka menerimanya dengan senang hati. Mereka mengerjakan berbagai tugas dengan santai namun pasti selesai sebelum deadline.

"Sumpah, tugas numpuk kek cucian!" ucap Risa kesal sambil membuka buku.

"Sambat terus! Kapan kelarnya?!" sindir Aura.

"Gaada manusia yang hidup tanpa sambat!"

"Gausa banyak omong buruan kerjain!"

Aura dan Risa kembali mengerjakan berbagai tugas. Mungkin ini memang tugas awal anak kuliah.

Awal masuk kuliah yang sangat ricuh. Suara teriakan teriakan terdengar sangat bising. Suara keluhan, suara cacian, suara marah dan sebagainya.

"Ra, ke perpus aja yok, berisik disini," ajak Risa. Aura tanpa menjawab langsung beranjak dari duduknya sambil membawa beberapa buku dan laptop.

Mereka berjalan sambil mengedarkan pandangannya. Mereka merasakan bangga pada dirinya sendiri karena bisa masuk disini. Tempat kuliah yang sangat besar, bangunannya menjulang tinggi, banyak taman yang sangat indah, tak lupa perpustakaannya sangat besar pasti banyak kumpulan buku materi terlengkap.

Kini mereka sudah berada diperpustakaan. Tempat yang tenang, dingin, nyaman. Perpustakaan cukup banyak orang namun, mereka fokus pada layar laptop dan tumpukan buku didepannya. Tak ada suara teriakan di perpustakaan.

Aura dan Risa kembali mengerjakan tugasnya. Sesekali berjalan mencari buku referensi yang lain.

Aura duduk dibalkon kamarnya. Ia hanya berdiam diri. Tangannya menggenggam handphone. Ia menunggu kabar dari Akhza. Namun kabar itu tak kunjung Ia dapatkan. Aura merasa lelah untuk terus mengerjakan tugas. Ia butuh suara Akhza yang bisa membuatnya semangat lagi. Namun suara Akhza tak kunjung Ia dengar.

"Biasanya jam segini udah telepon. Apa mungkin dia sibuk?" gumam Aura.

Kini jam sudah pukul 8 malam. Biasanya Akhza sudah menelponya. Namun kini belum juga ada telepon masuk.

Aura tak berani menelpon Akhza lebih dulu. Takutnya Akhza masih sibuk dan Aura mengganggunya. Jadi Aura memutuskan untuk terus menunggu telepon dari Akhza.

Rasa bosan mendominasi dirinya. Ia masuk ke kamar lalu menutup balkon. Merebahkan tubuhnya ke atas kasur bermotif kucing. Tak lama dari itu, ia beranjak mengambil boneka kucing yang paling besar, yang sewaktu itu ia meminta kepada Akhza agar membelikannya.

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang