x | sin 90° + cos 120° + 2x = 64,5 ● Dia?

4.3K 507 30
                                    

Twilight Sky

Hanya kata maaf yang mampu terucap
Namun kata maaf tak mampu merubah kondisi menjadi baik-baik saja

♡♡♡

Happy Reading ❤

Aura sudah dipindahkan ke ruang rawat. Orang tua Aura juga sudah datang  dan siap menjaga Aura. Risa, Fani, Arjuna, Rama, dan Davin berpamitan pulang karena hari semakin malam takut orang tua mereka khawatir. Akhirnya mereka pulang. Arjuna mengantarkan  Risa. Rama memilih pesan ojek online. Fani menunggu jemputan dari supir pribadi, sedangkan Davin membatalkan niatnya untuk pulang. Davin kembali melangkahkan kakinya masuk rumah sakit.

Davin ke kamar mandi dulu sebelum ke ruang rawat Aura. Sekitar 5 menit Ia keluar. Lalu melanjutkan langkahnya. Namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri di depan pintu ruang rawat Aura. Davin sangat mengenali orang itu.

Davin bersembunyi dibalik dinding. Berniat mengintip apa yang akan dilakukan seseorang itu.

"Maafin gue, Ra."

"Gue salah telah ngelakuin ini ke lo."

"Gue bodoh!"

Davin mendengar jelas ucapan yang keluar dari mulut seseorang itu.

Apa maksudnya?  tanya Davin namun hanya dia yang mampu mendengar. Davin masih bersembunyi dan menajamkan pendengarannya.

"Gue salah, gue yang nuangin racun itu ke makanan lo!"

Davin terkejut bukan main. Apa tidak salah dengar? Secepat itukah Davin menemukan pelakunya? Namun bagaimana Davin memberi tau yang lain? Davin lupa tidak merekamnya.

Davin memikirkan cara hingga Ia tidak sadar bahwa seseorang itu telah pergi. Davin ikut pergi untuk menyusul seseorang itu. Namun Davin kehilangan jejaknya. Davin memutuskan pulang.

Saat malam tiba, rasa resah juga tiba. Davin tetap bingung mencari cara agar dia mau mengakui yang telah dilakukan di depan semua. Davin tidak akan mengatakan tentang apa yang Ia lihat dan yang Ia dengar. Karena bisa saja mereka tidak percaya atas apa yang telah dikatakannya. Jadi Davin akan mencari cara agar si pelaku berani mengakui.

Davin keluar dari rumah, menuju mobilnya dan menyalakannya. Pergilah Davin dari rumah tak tau mau kemana. Davin menancapkan gas dengan kecepatan diatas rata rata. Hingga mobilnya berhenti di depan rumah seseorang.

Davin mengambil selembar kertas

NGAKU LO ! GUE TAU SEMUANYA! LO LEBIH JAHAT DARIPADA PEMBUNUH!

Tulis Davin diatas kertas itu. Lalu Ia turun dari mobilnya, mencari batu yang cukup besar. Dibungkuslah batu itu ke dalam kertas yang sudah ada tulisannya. Ia menggenggam erat kertas itu lalu..........

PRANGGG!!!

Suara pecahan kaca terdengar, Davin langsung kembali ke mobilnya dan pergi.

Aaaaaaa

Teriak seseorang dari dalam kamar sambil menutup telinga setelah mendengar pecahan kaca. Jantungnya berdegup dengan kencang. Tangannya gemetar. Wajahnya ketakutan.

Dengan sisa keberanian, Ia mengambil benda yang telah memecahkan kaca kamarnya. Ia buka perlahan dan....

"Ngaku lo, gue tau semuanya. Lo lebih jahat daripada pembunuh," Mulut Seseorang itu membaca tulisan yang tadi ditulis oleh Davin. Sontak Ia terkejut. Ia langsung merobek robek kertas itu lalu Ia buang. Ia ketakutan. Pantatnya Ia dudukkan ke kasur sambil mmeremas remas tangannya sendiri.

"Siapa dia? Kenapa bisa tau?" gumamnya.

"Gue harus apa?"

"BODOH BODOH," ucapnya merutuki dirinya sendiri sambil memukul mukul kepalanya.

Seseorang itu bingung untuk melakukan apa. Apa harus mengakui kesalahan? Atau diam? Namun, sudah ada yang tau tentang sebenarnya.

Kini Fani dan Risa duduk sebangku. Ya karena Aura masih di rumah sakit. Ada perbedaan tanpa kehadiran Aura.

"Sepi banget tanpa Aura," ucap Risa.

"Iya."

"Mungkin ini yang dirasakan sama Arjuna dan kawan kawan."

"Hm."

Risa dan Fani kesepian karena tak ada Aura. Sedangkan Arjuna dan Rama kesepian karena tak ada Akhza. Sungguh kebetulan alam. Kejadian yang tak terduga terjadi begitu saja.

Mereka pindah duduk di depan kelas karena didalam kelas terasa membosankan. Mereka hanya asik melihat siswa siswi yang berlalu lalang sambil tertawa haha hihi. 

"Aura gimana?" tanya Davin tiba tiba.

"Ga tau gue, nanti gue kesana," jawab Risa.

"Awas aja pelakunya!"

"Udah deh, toh Aura ga kenapa kenapa."

Davin memilih pergi ntah kemana. Mereka berharap Aura bisa secepatnya kembali sekolah. Mengingat mereka akan naik ke kelas 12. Dan mengingat akan ada pergantian pengurus untuk organisasi paskib.

Risa juga heran, sejak Aura mengenal Akhza  ada saja kejadian. Mulai dari pingsan ditengah lapangan, jadi bahan gosipan, pingsan dikamar mandi karena ulah Dinda, yang terakhir pingsan karena keracunan. Apakah kehadiran Akhza dihidup Aura membuat sial?

Bisa dipikir kembali. Kehadiran seseorang sudah ada yang mengatur. Pasti ada tujuan dan hikmahnya. Kembali lagi, ini sudah permainan takdir.



































See you next part👋

See you next part👋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy national boyfriend day❤Happy B'Day Bung Tomo❤Happy satnight ❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy national boyfriend day❤
Happy B'Day Bung Tomo❤
Happy satnight ❤

TWILIGHT SKY (END)Where stories live. Discover now