x | 3x . √4 = 36 ●Perhatian

9.7K 1.3K 84
                                    

Twilight Sky

Perhatian adalah awal dari perasaan  tapi kadang perhatian yang diberikan bersifat mengekang

♡♡♡

Happy Reading ❤


"Stop bercanda, waktunya makan!" tegas Risa.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Fani yang sudah siap memesankan makanan untuk para teman temannya.

"Nasi goreng pake kuah sama es teh manis tanpa es batu dan gula," ucap Rama sambil memasang wajah sok polosnya.

"Mie ayam rasa sate kambing sama air putih tapi warna merah," ucap Arjuna sambil cengengesan.

"Nasi kuning tapi yang warnanya merah sama jus jeruk rasa mangga," ucap Akhza sambil tertawa.

Aura hanya merespon dengan hembusan napas kasar.

"Haaa???" ucap Fani sambil melongo.

"Stop-stop jangan bercanda, liat noh macan di samping gue udah menahan amarahnya," goda Akhza karena menyadari wajah Aura yang sedang menahan emosi.

"Samain aja semua Fan," jawab Rama.

Setelah kepergian Fani untuk memesan makanan. Kini semuanya hanya diam. Seperti ada rasa canggung.

Baru kali ini Akhza, Arjuna, dan Rama duduk dengan cewe. Mungkin murid lain mengira jika mereka sudah ada hubungan special atau mempunyai kedekatan. Karena Akhza tidak mungkin mau duduk di sebelah cewe, boro boro duduk, ngomong sama cewe aja jarang.

Beda dengan Arjuna. Dia memiliki hubungan special dengan banyak cewe. Ya bisa di bilang playboy. Meski Dia anggota osis tapi tetap berbaur dengan murid lain. Bukan berarti Akhza tidak mau berbaur tapi emang dari dasarnya sikap Akhza itu dingin.

Rama juga termasuk anggota osis. Dia tak pernah mempunyai kedekatan dengan cewe mana pun. Bukan berarti Rama mati rasa. Tapi Dia sudah memiliki pujaan hati yang masih dirahasiakan. Sifat Rama juga dingin sama cewe meski tak sedingin Akhza.

"Pesanan sudah datang," suara Fani tiba tiba memecahkan keheningan. Sambil meletakkan beberapa mangkok bakso.

"Mari kita berdoa biar gue yang pimpin," ucap Akhza.

Allahumalakasumtu

Wabika amantu

Waalarizqikah aftortu

Birrohmatikaya ar hamarrohimin

Aamiin

Seperti orang tanpa dosa setelah membaca doa, Akhza menyendokkan baksonya ke mulut. Sedangkan yang lain hanya melongo menatap Akhza. Karena tidak Mau merespon Akhza, mereka berdoa masing-masing. Akhza memakan baksonya dengan sesekali melirik Aura.

"Stop!" ucap Akhza sambil menahan tangan Aura yang hampir menuangkan sambal pada baksonya.

"Apaan si lo!" bentak Aura sambil menepis tangan Akhza.

"Itu sambalnya udah banyak bego!"

"Terserah gue!"

"Kasian lambung lo!"

"Lo diem apa gue siram pake sambal ini?!" ucap Aura sambil membawa semangkok kecil berisi sambal yang hampir Ia siramkan ke wajah Akhza.

"Kasian lambung lo, jangan egois hanya memenuhi keinginan lo makan pedes tanpa memperdulikan kesehatan lambung lo," ucap Akhza lembut sambil merampas mangkok sambal dari tangan Aura.

TWILIGHT SKY (END)Where stories live. Discover now