Hihihi

121 17 8
                                    

Karya
All Admin & All Member COA

❖•ೋ° °ೋ•❖


Menyusuri wilayah kelam, pria itu berjalan pelan dengan wajah datar. Tak ada tanda kehidupan dari wajahnya. Langit malam mulai mengeluarkan guntur, disusul dengan rintik demi rintik air bening yang mulai deras dan membasahi bumi kian kemari.

Pria itu menatap langit. Sudah tahu jika hujan membasahi tubuhnya, ia malah berdiam diri di sana. Membiarkan hujan menusuk tubuhnya dengan air yang turun. Tiba-tiba saja, pandangannya kabur. Ia menutup mata saat sebuah klakson mobil semakin keras dan mendekat.

_Aku tak butuh hidup, terima kasih untuk segalanya, dunia,_ batinnya rela ditabrak mobil yang remnya blong. Lima menit ia berdiri, tak ada tanda-tanda bahwa ia sudah mati.

Membuka mata, pria itu terkejut akan sosok wanita dengan rambut panjang dan wajah penuh memar serta luka-luka yang retak. Nanah dan luka lepuh menghiasi bibir wanita itu. Belum lagi dengan matanya yang mengalirkan darah dan larva-larva kecoa. Bibir wanita itu robek hingga menuju telinga dan tak ada bekas jahit sama sekali.

Pria itu ingin menghindar, rasa ingin bunuh dirinya perlahan luntur dengan gadis mengerikan yang, mungkin saja, kini ia berada di belakangmu, di pojok rumah kalian atau mungkin ...

"Di sebelahmu, hihi ...." wanita berwajah mengerikan itu tersenyum lebar, membuat wajahnya yang retak-retak mulai mengelupas, melahirkan nanah dan larva yang berjatuhan dan mengerumuni pria tadi.

Pria itu mengkerut dari tempat berdirinya, tubuhnya bergetar kian hebat bulukuduknya merinding disko, menghantarkan sebuah perasaan campur aduk. Apalagi di tambah udara dingin menusuk membuat panggilan alam datang.

"Hihiihi," suara hantu itu masih tertawa di tempatnya.

Perlahan hantu itu maju dengan tangan teracung kedepan. Pria itu melihat tangan si hantu yang berlumur darah dan kuku yang panjang tak lupa lumut atau tanah entah apa itu. Yang jelas satu kata mendeskripsikannya
_menjijikkan_.

Wanita itu semakin mendekat ke arah pria itu. Tubuh pria itu semakin bergetar ketakutan.

"Mau apa kamu?!" bentak  si pria dengan nada bergetar.

"Mau ku?" wanita itu menyeringai, membuat tubuh sang pria bergetar semakin hebat.

"AKU MAU KAMU MATI! HIHIHIHI." Wanita itu mengatakan nya dengan berteriak lalu di susul suara tawa yang sangat mengerikan.

"Ma... mati? Lantas mengapa kau tak membiarkan ku tertabrak mobil saja tadi?" tanya sang pria dengan sisa-sisa keberanian nya.

Wanita tersebut tersenyum lebar, menampilkan gigi-gigi nya yang sangat tajam dengan warna hitam pekat.

"KARENA AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU MATI DENGAN MUDAH. AKU INGIN KAU MATI DENGAN CARA YANG SANGAT TRAGIS, SAMPAI-SAMPAI KEMATIAN MU AKAN MENJADI KEMATIAN PALING TRAGIS SEPANJANG MASA. HIHIHI." Wanita itu kembali berteriak, lalu kembali mengeluarkan tawa yang mengerikan.

Wanita itu menyeringai. Mata nya melotot keluar dan menggelinding ke kaki pria itu. Jangan lupakan kulit wanita itu yang tiba-tiba melepuh dan mengelupas, menyisakan daging yang sudah di penuhi belatung.

Pria itu semakin di tambah ketakutan, kakinya gemetar tak menentu. Bahkan bau bau mulai tercium.

Ketika hantu mencium bau bau itu mendadak langkahnya terhenti. Matanya yang menggelinding itu melotot tajam membuat terlihat semakin mengerikan.

"KAMU NGOMPOL?!," jerit hantu wanita itu tanpa saringan.

"HWAAAA," terlalu takut pada teriakan mengerikan itu sang pria menangis tidak tahan dan tidak berdaya.

Membuat hantu itu menghilang karena tidak tahan dengan baunya. Hey, dia suka bau kemenyan bukan bau kencing.

Pria itu sujud syukur ketika dilihatnya hantu itu menghilang.

"Alhamdulillah gusti gak jadi mati."

~End

Goresan Cerita Pendek CrystalisWhere stories live. Discover now