Castle Of Angel

112 16 0
                                    

Karya
All Admin & All Member COA

❖•ೋ° °ೋ•❖

Alkisah, bertempatkan di cakrawala nan menjulang. Berdiri sebuah bangunan megah bak istana. Sebuah tempat di mana para manusia-manusia bersayap putih tinggal dengan damai. Tak jauh, dari tempat tersebut. Terdapat kastil hitam kelam yang berdiri tak kalah megah.

Dua tempat tersebut hanya terpisahkan oleh hutan belantara, rumor beredar hutan tersebut adalah hutan kematian, yang mana kabut tebal menutupi permukaan dari hutan belantara. Sebut saja bangunan penghuni bersayap putih bernama kastil of angel yang dari namanya sudah kentara sekali bahwa itu adalah kerajaan para malaikat. Sedangkan, bangunan hitam kelam bernamakan kastil of demons di mana para demon alias iblis-iblis beranak pinak di sana membuat keturunan.

Sudah dapat ditebak, dua kubu tersebut adalah kubu yang tak pernah damai, selalu terjadi peperangan antara kedua belah pihak. Banyak perbedaan diantara keduanya. Para malaikat yang suka dengan kebajikan berbanding terbalik dengan para demons yang menyukai kebiadaban. Tentu, masih banyak hal-hal yang sangat berbeda di tangkap oleh logika.

Namun, apa jadinya jika salah satu bangsawan antara kerajaan tersebut mempunyai ikatan terlarang. Ah, lebih tepatnya mempunyai hubungan istimewa lebih dari seorang teman. Ini tentang putri kerajaan angel dan pangeran kerajaan demons. Yang terjebak akan kisah cinta yang sangat mustahil untuk disatukan.

Seorang gadis berambut hitam legam, terdapat mahkota yang elok rupanya. Sedang, menunggu kekasih yang sedari tadi tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Halo kelinci. Aku bosan menunggunya, apa ia tidak akan datang hari ini?" Gadis tersebut berjongkok ketika menemukan si kecil kelinci berbulu putih bersih. Mengangkat tubuh mungkil tersebut ke atas gaun panjangnya sesekali mengusap-ngusap bulu yang begitu lembut mengalahkan lembut karpet istananya. Sebut saja dia Laras, putri kesayangan kerajaan Angel.

Grusak!

Bunyi seseorang yang datang dari atas, dengan segera Laras melepaskan binatang kecil tersebut. Menajamkan matanya. Pasalnya, ia sedang berada di hutan legenda. Sukar masyarakat yang berani masuk ke dalam sini. Dari atas nampak seorang lelaki mengepakkan sayap hitamnya, dengan menyorotkan mata semerah darah lalu perlahan turun menapak tanah. Secara otomatis sayap lebar hitamnya menghilang seketika.

"Hei Elwas! Kenapa kau bunuh dia! Aish, kau selalu saja seperti ini," pekik Laras histeris, ketika lelaki yang bernama Elwas menembakkan busur panah hitamnya tepat mengenai kepala kelinci yang tak bersalah apa-apa.

"Ck, hewan lemah sudah pantas dimusnahkan." Elwas berkata dengan datar, sembari menatap tajam manik biru terang Laras.

Perlu kalian catat, Elwas adalah kekasih Laras. Cinta membutakan mereka, padahal mereka tahu. Bahwa kaum demon dengan angel dilarang keras untuk menjalin hubungan.

"Bangsamu memang selalu memusnahkan sesuatu dengan seenaknya," ketus Laras menatap kesal Elwas yang menghampirinya.

"Bukan seperti itu konsepnya. Dunia selalu menentang kita, ia ingin melihat seberapa kuat kita dalam bertahan hidup. Yang lemah akan kalah."

Laras termangu mendengar penuturan Elwas yang selalu mengedepankan ego dan emosi. "Keegoisan adalah satu-satunya faktor dari peperangan yang terjadi diantara kita, kau tahu?" Laras menghembuskan napasnya kasar, "Bisakah kerajaanmu lebih meredam ego dan emosi agar kita dapat bersatu? Aku muak dengan semesta yang selalu menentang hubungan kita!" tegas Laras.

Elwas langsung memeluk Laras tanpa berkata-kata, ia tahu gadisnya tengah benci dengan keadaan yang tak berpihak padanya. "Kebencian adalah darah daging para demons, emosi selalu berada di tengah-tengah kami!"

Goresan Cerita Pendek CrystalisWhere stories live. Discover now