Lucid Dream

22 3 0
                                    

Karya:
All admin & member COA

Gadis itu terpana dengan bunga Sakura yang berguguran. Semilir angin membuatnya sukses kedinginan dan segera cepat kembali ke rumahnya tapi naasnya tak ada transportasi apapun yang singgah di netranya. "Duh, gimana ini?" keluah Leesha seraya memeluk badannya sendiri. Ia menelisik seluruh penjuru trotoar, siapa tahu saja ada yang minat membantunya.

"Oy, kamu kenapa melukin diri sendiri?" Sebuah suara bariton membuat Leesha menengok, dan tanpa ia sadari sebuah jaket denim sudah membalut tubuhnya. Dapat dipastikan itu milik cowok yang memecah kekhawatirannya. Ternyata dia Kai, orang yang terkenal sebagai saingannya merebut peringkat di sekolah.

"Ngapain lo? Ngajak berantem, sori gue mau pulang."

"Pede, ya? Aku mau antar kamu pulang." Kesambet apa Kai satu ini?

Leesha menilik curiga pada cowok itu. "Ada apa, nih? Kok tumben?"

Kai mencebik bibir ke bawah setelahnya ia bertanya, "Ya emang kenapa kalau aku antar kamu pulang? Ada yang salah?"

"Nggak, sih, cuma aneh aja. Biasanya kan lo selalu ngejek kalau lihat gue masih nunggu di pinggir jalan gini," cela Leesha. Lantaran setiap pulang sekolah gadis itu selalu saja diledek hingga berhasil membuatnya naik pitam.

Itu sebabnya ia sedikit ragu dengan kebaikan yang cowok itu tawarkan. Bisa saja Kai sedang merencanakan sesuatu yang akan membuat dirinya tidak mengikuti ujian akhir semester yang akan diselenggarakan keesokan harinya.

"Oh ayolah, aku udah berbuat baik gini, tapi masa iya kamu curiga sama aku, sih?"

Tunggu, dia tahu dari mana kalau gue curiga sama dia?, batin Leesha bertanya.

Namun, entah dari bisikan siapa gadis itu justru mengangguk dan langsung menunggangi jok belakang motor sport merah pemuda itu.

Kai menyeringai tipis. Membuat ukiran bibir tipisnya jadi lebih manis. "Oke."

***

"Awh!" Leesha meringis kaget sebab tiba-tiba dirinya berada di dalam kamar asing.

Gadis itu mengedarkan penglihatannya ke seluruh ruangan. "Gue di mana?"

Dinding serta lantai ruangan itu memiliki warna putih dengan satu ranjang saja yang mengisi ruangan tersebut .

"Ruangan apa ini? Kenapa aku ada disini?"

Gadis itu bertanya kepada dirinya sendiri

"Hal terakhir yang ku ingat adalah pulang diantarkan oleh Kai? Apakah ia yang membawaku kemari?"

Gadis itu larut dalam pikirannya sendiri hingga suara pintu yang terbuka memecah konsentrasinya .

Cklek

Pintu terbuka dan masuklah dua orang yang menggunakan pakaian serba hitam yang di lengkapi masker dan topi fedora yang berwarna hitam . Salah satu dari mereka membawa sebuah nampan yang berisi sepiring buah dan segelas susu

"Siapa kalian?" tanya gadis itu

Namun 2 orang itu hanya terdiam, orang yang memegang nampan meletakkan nampan yang ia bawa ke lantai.

"Hey jawab aku! Kalian mengerti apa yang ku ucapkan bukan? Kalau iya jawab aku" ucap gadis itu

Namun kedua orang itu tetap diam dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Hey kembali kemari dan jawab pertanyaanku!" gadis itu berteriak

"Sial." Pandangan si gadis menyapu seluruh isi ruangan. Kosong, putih, dan sepi. Sebenarnya apa yang terjadi?  Semakin dipikirkan ternyata semakin membuatnya gila? Ruangan ini seperti tempat tak berujung. Lesha meremas surainya. Frustasi. Memekik tertahan sebelum akhirnya berteriak dan menangis. Hei! Memangnya siapa yang ingin di tempat seperti ini? Tampa orang lain? Ah, kecuali dua pria aneh itu.

Goresan Cerita Pendek CrystalisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang