Se-Amin Tak Se-Iman

135 22 21
                                    

Karya
All Admin & All Member COA

❖•ೋ° °ೋ•❖


"Alif! Kamu mau ke mana?" Seseorang dari belakang menepuk pundak Alif dengan kencang.

Membuat Alif tersentak, mengelus dada mengucapkan kalimat istighfar. "Astaghfirullah, Nilam. Kebiasaan, deh. Aku mau sholat. Ikut?" tutur Alif tersenyum berniat mengajak Nilam pergi ke masjid.

Alif, seorang lelaki yang berumur dua puluh empat tahun. Bekerja di salah satu perusahaan sebagai karyawan tetap. Sedangkan, gadis yang bernama Nilam tersebut adalah anak dari sang pemilik perusahaan.

Nilam membalas dengan senyum hangat. "Enggak, deh Lif. Aku mau ke gereja hari ini. Udah janji, sama Papa," ungkap Nilam tak enak hati menolak ucapan Alif.

Alif mengangguk, sekilas menatap Nilam dengan sayang. "Ya, sudah. Gih, pergi. Hati-hati banyak-banyak do'a sama Tuhan."

Alif dan Nilam sepasang kekasih yang merajut hubungan dalam diam. Banyak perbedaan dari mereka, di mulai dari agama, tempat ibadah, cara mengucap salam, kepercayaan. Menurut Alif, itu tak masalah. Selagi mereka masih bisa bersama semua akan baik-baik saja.

Mengembuskan napas dengan kasar. "Susah ya. Se-amin tapi tidak se-iman," pungkasnya sambil mengambil air wudhu berniat untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.

--***--

Seorang gadis cantik itu berjalan keluar dari bangunan besar diseberang jalan itu,  yang tak lain adalah gereja.

Gadis pemilik nama Nilam itu keluar  setelah menunaikan kewajibannya disana.

_Tiiiit... Tiiiitt..._

Nilam  yang merasakan ada getaran dalam saku celananya segera mengambil benda yang ada disana.

Nilam menatap nama yang tertera disana, Alif? Nilam segera menggeser ikon hijau dilayar ponselnya.

"Halo, ada apa Al?" Tanya Nilam.

_"Kamu udah selesai kan? Jangan pulang dulu, aku jemput"_ Ucap Alif dari sebrang.

"Tapi mau apa? Kenapa aku nggak langsung pulang aja?" Tanya Nilam.

_"Ya Allah, nanti kamu tau sendiri kok. Inget, jangan kemana-mana"_ Perjelas Alif.

"Okey" Balas Nilam, sambungan telephon langsung terputus.

Perasaan Nilam mendadak tak enak, ada apa ini? Semoga tidak terjadi apa-apa ya tuhan.

Beberapa lama kemudian, Alif pun datang sambil membawa sesuatu ditangannya.

"Hai, maaf lama. Tadi jalanan macet soalnya." ucap Alif yang baru sampai, kepada Nilam.

"Iya, gapapa kok. Hm, jadi kamu kenapa jemput aku? Ada yang mau kamu omongin?" Pertanyaan beruntun diajukan Nilam karena terlalu penasaran bercampur cemas. Karena dia tidak tau apa yang akan dikatakan oleh Alif.

"Jadi gini...."

"Gak ada apa-apa sih, hehe. Aku cuma pengen jemput kamu doang." ucap Alif nyengir tak berdosa. Tidak tau apa, Nilam sedari tadi sungguh penasaran bercampur cemas. Takut ada apa-apa.

"Kamu mah, aku kira ada apaan sampai suruh nunggu disini. Malah bilang _jangan kemana-mana_ lagi. Aku kira ada hal penting yang mau diomongin." Nilam sungguh kesal dengan Alif. Beraninya dia buat Nilam cemas.

"Hehe, sayang deh. Jangan cemberut gitulah, nanti cantiknya hilang." ucap Alif mencubit pipi Nilam dengan gemas. Habisnya pipi Nilam chubby sih. Kan gemesin ><

Goresan Cerita Pendek CrystalisWhere stories live. Discover now