Once Upon A Time

20 1 0
                                    

Karya :
All admin & All member COA

⌚⌚⌚⌚⌚

Di suatu mansion terlihat seorang wanita berdiri di depan sebuah jendela. Wanita tersebut terlihat sangat menawan, gaun yang terlihat mewah dan perhiasan yang ia gunakan pun terlihat sangat luar biasa.

Wanita itu menatap kearah taman mansion tersebut, dapat ia lihat para pekerja yang merawat bunga-bunga yang ada. Wanita itu berjalan menjauhi jendela tersebut dan duduk di sebuah sofa yang ada.

Ia julurkan tangan miliknya dan meraih sebuah surat yang ada di meja di dekat sofa yang ia duduki. Dapat di lihat sebuah cap yang sangat familiar baginya menghiasi surat tersebut.

tok tok tok

"Permisi madam Estrella nona Lexa ingin menemui anda,"

Dapat ia dengar suara dari butler yang sudah mengabdi di rumah tersebut selama 3 generasi.

"biarkan ia masuk,"

Pintu pun terbuka dan muncullah seorang gadis berusia 17 tahun yang menggunakan pakaian yang ah sudahlah. Wanita tersebut Madam Estrella menghela napas saat ia melihat penampilan dari putri pertamanya itu.

"Lexa mama sudah bilang bukan jika seorang lady harus menggunakan gaun yang indah dan bukan pakaian yang digunakan oleh ksatria,"

Gadis itu mau tak mau menundukkan kepalanya saat mendengar ucapan sang ibu, ia tau ini salah. Tapi ia hanya ingin menjadi seperti sang ayah, ayahnya adalah seorang Duke yang sangat di hormati dan ayahnya adalah idolanya.

Sejak kecil ia selalu mendengar kehebatan sang ayah, apakah salah jika ia ingin menjadi seperti ayahnya. Duke terkuat dikerajaan dan orang terpercaya sang raja itu sendiri. Apakah salah jika ia ingin meneruskan apa yang ayahnya tinggalkan?

Tidak, itu bukanlah hal yang salah bukan? Meskipun ayahnya berstatus sebagai seorang Duke, bukan berarti putrinya tak berhak menerima pendidikan di akademi ksatria sama sekali.

"Hufft, ayolah mama ini bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Jangan bersikap seperti itu," gadis itu menghela napasnya. Meyakinkan wanita penuh etiket seperti ibunya bukanlah hal yang mudah. Sejak dini, dia selalu memaksa Lexa untuk mengikuti berbagai kelas etiket, mulai dari tata cara berjalan, tertawa, minum teh, berdansa serta berbagai hal merepotkan lainnya.

"Apa kau lupa apa statusmu? Kau ini adalah seorang putri Duke." Wanita itu menekankan kata kata Duke di akhir ucapannya.

"Kau tak pantas untuk bersikap seperti itu. Bila kau terus bersikap seperti itu, aku akan melaporkanmu kepada ayahmu," Ia menambahkan.

Lexa mengerutkan dahinya pelan, berpikir sejenak tentang apa yang dikatakan ibunya.

"Hah.. mama kira ancaman semacam itu akan berlaku untukku? Aku bukanlah seorang anak yang berusia 9 tahun yang bisa mama takuti dengan ancaman seperti itu. Aku terlalu tua untuk diancam begitu." Ucap Lexa sambil memijit pelipisnya.

'Gadis ini benar benar keras kepala. Lihatlah, mirip siapa dia' gerutu wanita paruh baya itu.

Dia tidak bisa membayangkan bahwa ia telah melahirkan anak naga seperti ini. Padahal ia selalu berharap akan melahirkan anak sapi yang penurut. Tapi mengapa anak yang ia lahirkan selalu bertolak belakang dengan keinginannya.

'Ah, aku sepertinya telah menikahi pria yang salah..'_

"Yasudah kalau begitu, aku pergi dulu mama!  Therion sudah menungguku di barak! Aku akan menemui mu lagi nanti!" Gadis itu melambaikan tangannya kearah sang duchess. Lalu, berlari ke barak tempat diadakannya latihan pedang.

Goresan Cerita Pendek CrystalisWhere stories live. Discover now