Gagal Nge-Date

121 19 64
                                    

Karya
All Admin & All Member COA

❖•ೋ° °ೋ•❖

Feli duduk di bangku panjang itu sambil menjilat-jilat Milkita. Ia bertingkah seperti orang tak waras Jangan tanya kenapa. Hari ini ia sangat senang. Karena kakak kelas yang mengiriminya surat pernyataan cinta akan mengajaknya nge-date

"Gak sabar gue! Dalam hitungan dua belas jam, delapan belas menit, tiga pulu detik lagi, Kak Sou bakal ngajak gue nge-date!" pekik Feli tepat ke telinga Plum. "KAK SOU NGAJAK GUE NGE-DATE! NGE-DATE!"

"IYA ANYING! NGE-DATE! " balas Plum tak mau kalah di kursi sana. "Diajak nge-date udah kek gini. Apa kabar kalo diajak nikah lu?"

"KYAA! Gue pasti pingsan dongggg." Feli menjilat-jilat lagi permennya.

"Dih, Kalo pingsan, entar Kak Sou nikahnya ama siapa?"

"Permisi, ciwi-ciwi."Suara berat itu membuat Feli memekik sembilan kali lebih keras dari biasanya. Gadis itu histeris. Guling-guling dari ujung sampai balik ke ujung lapangan. Tak segan ia menggigit pergelangan tangan Plum hingga memerah saking gemas dan senangnya bertemu dengan si kakak kelas.

"Lo ... Feli 'kan? Nanti kita bakal nge-date ya?"

"I-i-i-i-i-i- ya-ya-ya." Feli gemetar hebat. Plum bahkan hampir mencium bau amis-seperti bau kencing. Dan benar saja-Feli sudah membasahi roknya.

Ia terkencing dengan sukses. Tanpa babibu Plum langsung menonyor pucuk kepala Feli.
"Lu apa-apaan sih?! ngompol disebelah gue!" bentak Plum dengan nada tinggi.

Feli menampilkan cengiran kudanya yang membuat Plum ingin mencekik mati Feli.
"Ye maap lah, kan gue terlalu bahaaaaagia!"

Plum menatap malas Feli. Kenapa sih dia mau temanan modelan kayak Feli ini. Cantik sih iya, tapi otaknya seperempat. Sungguh miris.

Feli menatap Plum dengan mata dikedip-kedipkan supaya Plum terpana dengn bulu matanya yang panjang bak badai.

Sou pun berlalu pergi meninggalkan Feli dan Plum. Tiba-tiba ....

"KEN DATANG MEMBAWA SEJUTA KERINDUAN!" pekik Ken yang tiba-tiba saja datang.

"Fel ... itu merah-merah di rok lu apaan?" Seketika mata Feli pun membelalak kaget mengetahui rok putihnya ternodai darah tuk kali pertamanya.

"PLUM! NGAKU LO! LO NYANTET GUE KAN?! LO KALO ADA DENDAM SAMA GUE JANGAN MAEN NYANTET! LIAT NIH ROK GUE BANYAK DARAHNYA!" Air mata Feli pun mulai berderai tanpa seizin dirinya, ia takut.

"Itu wajar Fel, namanya datang bulan ...." terang Plum dengan tatapan menahan tawa.

"Nah, sekarangkan lu belom bawa pembalut, pembalut gua juga ketinggalan jadi ...."

"FINE! Mana sini duitnya!" ujar Ken sambil mengambil selembar uang 20 ribuan dari tangan Plumm

"Mas, teman saya lagi halangan ... saya harus belikan pembalut yang mana ya?" tanya Ken seperti orang linglung.

"Yang ini aja, biar ada sensasi dingin-dinginnya," jawab si penjual.

"Okeh mas, yang itu aja." Ken mengambil pembalut itu dan memberikan uang kepada di penjual. "Kembaliannya di ambil aja ya, Mas."

Ken pergi menemui Feli dan memberikan pembalut itu kepada Feli.

"Ma-ma-ka-sih ya kak," ucap Feli dengan gugup.

"Udah sono lu pake pembalutnya," ujar Plum mengantarkan Feli ke toilet.

Karena tidak tau cara menggunakannya Feli bingung dengan benda yang di pegangnya.

Goresan Cerita Pendek CrystalisWhere stories live. Discover now