ch 33

1.7K 255 58
                                    

Hola!!!

Im back hehe ada yang masih menantikan book ini? Finally aku sudah mendapatkan semangat lagi guys buat ngedit ini 🥲 maafkeun ya membuat kalian menunggu ✌🏻

Tapi sebelum baca kalian wajib pencet bintangnya dulu habis itu komen banyak2 yaa bestiee biar aku besok update lagi yuhuuuu

Happy reading..,,

Detik demi detik berlalu sehingga Jennie tidak sadar jika mobil yang mereka kendarai sudah berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik demi detik berlalu sehingga Jennie tidak sadar jika mobil yang mereka kendarai sudah berhenti. Mobil dengan logo bintang dibagian depannya ini sudah terparkir didepan gerai sebuah toko jewelry terkenal di daerah Manhattan.

Jennie membuka seatbeltnya dan melangkah keluar setelah Nic lebih dulu membukakannya pintu. Ia menatap toko itu sebentar sebelum melangkah; kemudian diikuti Nic dibelakang. Ini tidak ada dalam bayangannya jika ia akan berada di situasi seperti ini bersama Nic. Dulu mungkin pernah, dua tahun yang lalu ketika Jennie masih semangat-semangatnya membayangkan pernikahan impiannya bersama seseorang.

Sapaan ramah mereka dapatkan dari para pelayan disana. Seorang pelayan menuntun mereka setelah Nic memberitahu pesanannya.

"Lihat? Bukankah ini terlihat bagus untukmu?"

Jennie menoleh kearah benda berlian yang Nic maksud. Menatapnya sebentar sebelum mengalihkan pandangannya kepada lelaki itu.

"Kau.., sudah memilih cincinnya?"

Nic mengangguk dengan menampakkan wajah tenang.

"Jadi.., kita kesini untuk menjemput pesananmu?" Lanjut Jennie.

"Tepat sekali. Ibuku sudah memilihkan cincin yang bagus untuk pernikahan kita, ia yakin jika kau akan menyukainya"

"Bukankah ini cantik sekali?" Lanjutnya. Lelaki itu bertanya sembari memperhatikan cincin yang berada di depan mereka.

Jennie tidak menjawab, ia hanya menatap tidak percaya. Setelah tanggal pernikahannya yang diatur seenaknya, sekarang cincin yang akan ia pakai juga sudah dipilihkan? Setelah ini apalagi,, gaunnya?

Sebenarnya siapa sih yang mau menikah? Dan juga., untuk apa ia ikut jika ujung-ujungnya sarannya tidak diperlukan.

Jennie tidak bisa menutupi kekecewaannya terlebih ketika Nic terlihat tidak bersalah sama sekali. Lelaki itu bahkan terlihat santai dengan menyuruh pelayan yang berdiri didepan mereka untuk menyiapkan cincinnya.

Jennie hanya diam-; sampai ketika tiba-tiba saja ponsel yang berada di tas kecilnya bergetar.

Nama Taehyung muncul disana beserta pesan yang ia kirim. Walaupun Jennie sudah bisa membacanya tanpa harus membuka pesan itu- ia tetap membuka room chat mereka.

Taehyung : Apakah setelah ini kita tidak akan bertemu lagi? Bisakah kita bertemu sebelum kau benar-benar sudah menjadi milik orang lain?

Jennie menahan sakit didadanya. Pesan yang Taehyung kirimkan membuat airmatanya hampir saja keluar sebelum buru-buru tersadar jika situasinya sedang tidak tepat.

Always Be My Maybe [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang