Ch 5

6.2K 744 160
                                    

UPDATE!!!! JANGAN LUPA VOTE DULU ABIS ITU KOMEN BANYAK-BANYAK YA 🖤

Guys aku minta dukungan dan semangat kalian buat book ini. Aku udah ada beberapa part tinggal edit kok jadi kalian harus semangat juga dong buat vote sama komennya :( tunjukin kalo kalian juga excited sama book ini huhu

Happy Reading!





"Aku tidak mau dijodohkan!" ucapnya dengan nada kesal.

Emily menatapnya dengan tatapan bersalah dan jennie benci itu. Seharusnya Ibunya membela Jennie kemudian menuruti keinginannya daripada mengikuti apa yang Daddynya katakan.

Walaupun selama ini Jennie bisa dikatakan sangat manja dan hampir dari semua yang diinginkannya tersedia dan dipenuhi- tapi ia tetap tidak bisa menentang Daddynya yang memang mendidiknya sedikit keras.

Tapi selama ini, Jennie terima saja selagi apa yang Daddynya inginkan Jennie juga menyukai  hal tersebut. Bukan seperti ini dengan tiba-tiba menjodohkannya tanpa sepengetahuan Jennie, sementara mereka berdua lebih paham Jennie mencintai siapa.

"Sayang.,.,"

"Mom! jangan seperti ini. Kalian paham dan lebih tau aku menyukai siapa, tapi kenapa menjodohkanku tiba-tiba?" ucap Jennie dengan kekesalan yang sangat kentara dalam suaranya.

"Lupakan Taehyung sayang, selamanya kalian tidak akan pernah bisa bersama, kami juga tidak memaksamu menikah cepat-cepat. Tetapi kalian bisa melewati prosesnya dengan baik terlebih dulu. Berkenalan, pendekatan dan jika kalian sudah siap baru kami akan menikahkan kalian"

Ucapan panjang lebar Ibunya dengan nada lembut ditanggapi Jennie dengan kening yang menyerngit serta tatapan marah yang belum hilang dari wajah cantiknya. Ia lelah pulang dari Dubai dan sudah berencana jika seharian ini akan memanjakan tubuhnya dengan perawatan; tapi apa yang terjadi? bencana tiba-tiba ini membuat ia tidak bisa melakukan hal tersebut.

"Kenapa aku harus melupakan Taehyung? sedikit lagi Mom, sedikit lagi aku bisa mendapatkannya"

"JANE!" Bentakan Ayahnya membuat Jennie seketika menutup mulut dengan air mata yang mulai mengenang di pelupuk mata kucing itu. Ia tidak pernah dibentak dan ini pertama kalinya Ayahnya membentak Jennie karena orang lain. shit!

"Lelaki itu tidak baik untukmu, ingat itu! Daddy tanya, sudah berapa lama kau mengejar-ngejarnya.., ha?" Jennie belum menjawab dan hanya menantang mata Daddynya dengan kilatan marah dan mata yang berkaca-kaca. "Seharusnya kau sadar diri, tiga tahun kau mengejarnya dan bahkan sampai sekarang lelaki itu masih sama. Apa selama itu tidak membuatmu sadar kalau lelaki itu tidak pernah menyukaimu?"

"Aku membencimu Daddy!" pekik Jennie.

"JANE!" Emily berteriak ketika Jennie bangkit dan berlari keluar dari area ruang makan setelah mengucapkan sebuah kalimat yang menjadi akhir dari perdebatan itu. Dan ketika wanita itu ingin bangkit untuk mengejar Jennie, Erick mencekal lengannya yang membuat Emily kembali duduk dengan wajah kesal.

"Biarkan saja dia"

"Apa yang kau maksud? tidakkah kau menyesal setelah mengucapkan kata-kata yang sudah melukai putri kita? kau terlalu keras padanya Rick!"

Erick belum melepaskan tangan Emily tapi lelaki itu tau kalau kata-katanya memang sedikit berlebihan dan itu pasti akan sangat menyakiti Jennie. Tapi ia harus menyadarkan putrinya. Jennie harus tau dan mengerti tentang hal itu. Ia tidak ingin terus-terusan melihat putrinya mengejar lelaki yang jelas tidak akan memberikan hatinya kepada Jennie.

Jangan heran kenapa Erick bisa tau, ia selalu menyuruh orang-orangnya memantau apapun yang dilakukan anak-anaknya. Dan selama ini Erick mencoba membiarkan, menunggu Jennie sadar kalau apa yang gadis itu lakukan hanya akan menjadi hal yang sia-sia.

Always Be My Maybe [Taennie]Where stories live. Discover now