ch 20

5.6K 693 413
                                    

UPDATE!!!!

JANGAN LUPA VOTE DULU ABIS ITU KOMEN BANYAK-BANYAK YA 🖤

Aku update lagi dongg karena aku tau kalian super-super penasaran sama ceritanya. Dan karena kalian aktif komen di ch sebelumnya jadi kuusahakan semalam mungkin untuk update. Rencananya mau di up besok tapi ngeliat komen2 kalian aku sungguh gak tega huhu semoga ch ini kalian sama excitednya kek sebelumnya ya 💋

Happy Reading!

Jennie berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Sama halnya dengan beberapa waktu yang lalu di kantor Taehyung, ia juga tidak menghiraukan tatapan-tatapan penasaran dari orang disini. Persetan dengan tampilan atau apapun itu. Yang ia tau bagaimana caranya agar bisa secepat mungkin menemui sang Ayah.

Ia bahkan tidak peduli dengan langkahnya sendiri. Seakan terlupa jika ada malaikat kecil yang tumbuh di dalam dirinya. Apa yang ia alami sebelum ini sukses memporak porandakan hatinya yang baru saja diliputi kebahagian.

Jennie membuka pintu besar coklat dimana ruangan sang Ayah berada dengan emosi yang bergumul di setiap inci tubuhnya, bersiap untuk diledakkan. Dan ketika kakinya sudah menapak di dalam, tatapan terkejut Erick maupun rekan bisnisnya terpusat sepenuhnya kearah Jennie. Lelaki itu berdiri kemudian berjalan mendekat kearah Putrinya dengan tatapan heran.

"Jane..., ada apa nak?" Tanya lelaki itu lembut.

"Ak-aku..." Jennie mulai terisak kembali dengan tubuhnya yang bergetar.

Seakan mengerti dengan keaadan sang anak, Erick meminta tamunya untuk keluar terlebih dahulu karena mereka bisa melanjutkan itu nanti. Putrinya jauh lebih penting saat ini. Kemudian Lelaki paruh baya itu menuntun Jennie untuk duduk di sofa. Menenangkannya sampai Jennie sudah mulai bisa bercerita alasan kenapa ia seperti itu.

Jennie memandangnya dengan tatapan menyakitkan sehingga hal itu juga membuat dadanya sesak. Siapa yang berani menyakiti princesnya? Apakah anak itu? bukankah ia harusnya bersyukur dan bisa menjaga putrinya dengan baik setelah Erick memberikan izin pada mereka untuk memulai hubungan?

Setelah sedikit tenang dengan banyaknya tisu yang berceceran di lantai, Jennie berusaha menarik nafasnya untuk memulai introgasi. Walaupun menyakitkan ia benar-benar perlu mengetahui semua ini. Ia bukan anak kecil lagi yang jika terjadi sesuatu harus dirahasiakan darinya.

"Daddy harus menjelaskan semuanya padaku. Tidak ada yang dikurangi sedikitpun. Aku butuh kebenaran supaya hatiku bisa menerima ini semua" Ucap Jennie dengan satu kalimat panjang yang tegas. "Pertama, kenapa kalian dulu tidak pernah mendukung hubunganku dengan Taehyung?"

Erick menatap getir putrinya. Apakah ia harus jujur dengan semua itu? Ia bahkan sudah berusaha mengubur masa-masa kelamnya dulu agar tidak muncul lagi ke permukaan. Tetapi dengan keaadan putrinya yang berantakan untuk menemuinya hari ini, mau tidak mau Erick harus jujur. Apapun itu, ia harus terima jika setelah ini Jennie mungkin akan membencinya.

"Karena kalian memang tidak akan pernah bisa bersama"

"Dan itu bukan jawaban untuk pertanyaanku Dad!!!" Tukas Jennie dengan sedikit berteriak. Namun setelah itu ia berusaha menarik nafas panjang, karena ia tidak boleh menghabiskan energinya hanya untuk satu pertanyaan.

"Karena Taehyung membencimu"

Jawaban Ayahnya membuat air mata Jennie kembali jatuh. Benar-benar sakit. Dan setelah ini ia harus menyiapkan mental akan fakta-fakta baru yang akan didengarnya "Dan Daddy mengetahui itu?"

Erick mengangguk sembari menunduk.

"Kenapa?" lirihnya.

"Karena kematian Ibunya"

Always Be My Maybe [Taennie]Where stories live. Discover now