Always Be My Maybe [Taennie]

ch 24

UPDATE!!!! JANGAN LUPA VOTE DULU ABIS ITU KOMEN BANYAK-BANYAK YA 🖤

Kalian voters keberapa nih?

Jangan sungkan-sungkan buat ngungkapin apa yang kalian rasakan selama membaca ini ya 💋

Happy Reading!

"Bagaimana?"

Taehyung melipat kakinya dan memandang intens lelaki di depannya. Sangat berkuasa, dingin dan kaku sehingga siapa saja bisa terintimidasi oleh aura itu. Kemudian Lelaki itu mengeluarkan beberapa berkas yang ia bawa kehadapan Taehyung. Data-data penting yang sangat Taehyung butuhkan untuk saat ini.

"Saya sudah berhasil mendapatkannya Tuan" Ucapnya sembari menunjukkan sebuah foto bangunan besar di tangannya. "Tepatnya orang yang anda cari tinggal di kawasan The Gloria Palace Royal, salah satu Kawasan elit di negara ini. Lokasinya bahkan hanya berjarak 200 meter dari sini"

Taehyung mengamati dengan seksama. Garis bibirnya sedikit terangkat walaupun tidak terlalu jelas ia tampakkan, tetapi ia benar-benar tersenyum. Akhirnya, setelah sekian lama ia bisa menemukan keberadaan Jennie tanpa harus menunggu takdir untuk bertemu secara tidak sengaja seperti yang ia alami dua hari ini.

Bagaimana bisa ia tidak tersenyum ketika berkas-berkas ditangannya saat ini begitu lengkap. Dari data diri termasuk berbagai foto Jennie dan foto-foto terbarunya.

Wait!

Taehyung memperhatikan dengan jelas. Beberapa dari foto yang diambil kebanyakan adalah Jennie yang sedang menatap laut sendirian. Yang agak membuatnya risih adalah ketika ada satu foto yang menunjukkan Jennie sedang bersama seorang laki-laki.

"Apakah dia tidak curiga kalian membuntutinya seperti ini?"

"Sejujurnya kami hampir ketahuan. Tapi orang-orangku dengan cepat bersembunyi sehingga wanita ini tidak menyadarinya sama sekali"

"Baiklah. Bayaranmu akan ditambahkan secepatnya karena kau sudah bekerja dengan baik"

"Terimakasih Tuan" ucap lelaki itu sembari undur diri.

Taehyung memejamkan mata, akhirnya ia bisa bernafas lega. Setidaknya ia bisa berusaha lagi untuk memulai semuanya. Ia akan berjuang walaupun nanti Jennie akan menolaknya berkali-kali.

Mengambil ponselnya, Taehyung lekas menghubungi nomor ponsel Jennie yang baru saja ia dapatkan. Panggilan tersebut baru diangkat ketika Taehyung mencoba untuk yang ketiga kalinya.

"Halo.."

Taehyung terdiam, tidak bisa berkata-kata. Ia ingin menikmati suara lembut Jennie dari seberang sana sampai wanita itu kembali menyentaknya. "Halo..,? kalau kau tidak mau berbicara aku akan menutup telf-