Ch 12

5.5K 629 152
                                    

UPDATE!!!! JANGAN LUPA VOTE DULU ABIS ITU KOMEN BANYAK-BANYAK YA 🖤

Seperti janjiku semalam ❤️ semoga besok bisa update lagi ya, kalau vote sama komennya banyak sih hehehe



Happy Reading!

"Kalian berteman?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian berteman?"

"Bisakah kita tidak membahas orang lain?" Ucap Taehyung dengan mata yang masih terpejam.

Mereka baru saja menyelesaikan kegiatan ranjang beberapa saat yang lalu. Dan saat ini seperti biasa Jennie menginap di tempat Taehyung dengan dalih bermalam dirumah Cassie kepada Ibunya.

Taehyung sudah memberikan pengertian dan meminta maaf tentu saja. Jennie paham kenapa Taehyung bisa seemosi itu dan Jennie yakin jika Taehyung juga tidak berniat seperti apa yang lelaki itu lakukan tadi. Ini salah paham dan Jennie mengerti.

"Soal aku yang akan membuatmu jatuh cinta padaku; itu sungguh-sungguh Taehyung..,"

"Iya aku tau"

"Aku akan berusaha agar kau hanya akan melihatku, bukan orang lain" ucap Jennie dengan kepala yang ia senderkan di dada Taehyung sementara lelaki itu mengusap punggung telanjangnya di balik selimut sutra yang mereka pakai. Dan hal itu membuat matanya semakin berat untuk menyelami alam mimpi.

"Tidurlah, bukankah besok kau ada kelas pagi?"

"Iya kau benar" jawab Jennie kemudian. Kenapa ingatan Taehyung bisa sekuat itu ya, ia bahkan tidak mengingat jadwalnya sama sekali.

"Dan jangan lupa minum pilnya, kau mengerti?"

"Hmm" gumam Jennie dengan semakin merapatkan tubuhnya kepada Taehyung; saling berbagi kehangatan bersama dengan mata yang sudah terasa sangat berat.

Dan Taehyung merasakan Jennie yang sudah tertidur dengan nafas gadis itu yang sudah teratur didadanya. Matanya menyalang menatap langit-langit kamar sebentar sebelum beranjak dan meletakkan tubuh Jennie dengan hati-hati.

Mengambil bathrobenya; Taehyung berjalan ke meja kecil di dekat jendela besar yang belum ia tutup dengan gorden. Duduk disana sembari menuangkan wine ke gelas yang berada diatas meja.

Lelaki itu menyandarkan punggungnya ke kursi dengan sesekali menyesap wine ditangan. Ia butuh menenangkan pikirannya setelah menemui sang Ayah tadi siang.

Ia sudah bisa menebak apa yang akan mereka bicarakan ketika kaki itu sudah melangkah memasuki mansion. Tidakkah Ayahnya berpikir jika ini juga rumit untuknya? Sejujurnya kalau boleh memilih; ia ingin menghilang saja daripada mengikuti pilihan Ayahnya. Sudah cukup rasanya selama ini hidup Taehyung dikendalikan karena obsesi gila Ayahnya yang ingin Taehyung lebih baik daripada lelaki itu.

Ting!

From : Stella

Apakah aku masih boleh menunggumu, Taehyung? Menunggu sampai Jennie menyadari jika perasaan yang ia rasakan padamu hanya obsesi saja? dan jika ia sudah selesai dengan percobaannya, aku bisa kembali padamu...

Always Be My Maybe [Taennie]Where stories live. Discover now