UPDATE!!!! JANGAN LUPA VOTE DULU ABIS ITU KOMEN BANYAK-BANYAK YA 🖤
Kalian voters keberapa?
Hi guys! Seneng gak aku update lagi? Wkwk sama aku juga seneng. Semoga kedepannya aku bisa rutin update lagi ya,, penuhin inline komennya jangan lupa😘
Happy reading!
Alkohol sialan!
Karena keributan yang ia sebabkan, Taehyung harus berurusan dengan kepolisian setempat. Untung saja Hejin dengan cepat menyusulnya, jika tidak entah apa yang terjadi dengan dirinya. Rupanya tuhan masih menyayanginya. Terbukti dari Hejin yang Taehyung tau sudah ia suruh kembali ke Manhattan.
Dua puluh menit setelahnya mereka telah sampai di hotel. Hejin memanggil seorang dokter yang akan mengobati luka Taehyung. Lelaki itu menatap miris. Kali ini entah apa yang mendasari Taehyung kembali bermabuk-mabukkan seperti itu. Walaupun Taehyung teramat sering melakukannya seperti orang stress- tetapi beberapa waktu belakangan ia sudah mulai berhenti dan itu membuatnya lega.
"Lukanya tidak begitu serius, Ia hanya butuh beristirahat cukup agar kesehatannya kembali membaik"
Hejin mengangguk. Mengantar dokter tersebut kearah pintu sebelum kembali ke kamar dimana Taehyung sudah tertidur pulas.
Di satu sisi ia benar-benar merasa kasihan. Sejujurnya melihat Taehyung yang mabuk-mabukan sembari mengumamkan nama Jennie sudah menjadi hal biasa baginya. Ia tau jika sahabatnya ini sudah mendapat karma atas apa yang ia perbuat. Walapun perbuatan Taehyung tidak lepas dari campur tangan sang Ayah. Bagaimana tidak, kesalahpahaman ini berasal dari Ayahnya. Ia membuat Taehyung membenci keluarga Jennie termasuk wanita itu. Dan kini Taehyung menanggung sendiri penyesalannya dan rasa bersalah. Dan Hejin juga teramat tau bagaimana hancurnya Taehyung setelah kepergian Jennie.
Hejin mengambil ponsel dari saku celananya dan mencari kontak seseorang. Apa yang terjadi dengan Taehyung hari ini begitu mengganjal dihatinya. Ia tau Taehyung tidak sebodoh itu hingga membuat dirinya mendapat masalah jika tidak didasari oleh sesuatu. Dan mungkin orang yang ia hubungi ini bisa menjawab pertanyaan yang berputar di kepalanya.
"Halo"
"Jane, aku ingin menanyakan sesuatu padamu dan aku harap kau jujur"
"Kenapa kak?"
"Kau pernah bertemu dengan Taehyung beberapa hari ini?"
"....."
"Jen?"
"Tidak"
Hening sesaat. Jawaban tegas yang Jennie berikan cukup membuat Hejin mengerti jika mereka memang bertemu. Menghela napas, lelaki itu kembali mengeluarkan suaranya.
"Baiklah, aku akan pulang malam ini. Mungkin dilain waktu kita bisa bertemu, aku harap jaga dirimu baik-baik"
"Kak, tunggu dulu"
YOU ARE READING
Always Be My Maybe [Taennie]
Fanfiction(21+) Ruby Jane Kim, hidupnya terlalu berkuasa. Terlahir dari orangtua dengan bisnis yang hebat sehingga membuatnya mendapatkan apa yang gadis itu mau. Tapi belum bisa dikatakan sempurna jika masih ada yang belum bisa ia miliki, Taehyung Ethan Willi...