Terlalu baik

2.1K 146 151
                                    

Pair : Banginho as always :)

Request by: -

Tittle : Minho yang terlalu baik

Warning : Tahan emosi, jangan hujat sebelum selesai. Harus bisa sabar, ini sed. Jadi jangan nangis ok? Nangis nggak aku tanggung ok?


~ Terlalu baik ~


Seoul, 01 - 12 - 2020. 17.53 KST

Dingin

Hanya itu yang ada dipikiran Minho sekarang, sarung tangan yang membalut kedua tangan munggilnya itu hampir sama sekali tidak membantu menghangatkan. Minho sesekali menghela nafas dengan kedua tangan di depan mulutnya guna menghangatkan tangannya.

Sesekali kedua tangannya juga mengosok lengan atasnya mencari kehangatan. Pria manis itu sesekali menoleh ke kanan dan kiri, berharap sosok pria yang sedang ditunggunya segera menampakkan diri meski sudah terlambat cukup lama.

Sudah terhitung 3 jam lebih Minho menunggu di halte tempat perjanjian. Saat jam yang melingkar dipergelangan tangannya menunjukan sudah genap 4 jam Minho menunggu, pria manis itu menghela nafas. 

'Dia nggak datang lagi ya...'

Merasa sudah yakin, Minho akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke apartemennya. Dia bisa sakit kalau menunggu lebih lama lagi di tengah cuaca seperti ini. Kode pin lagsung dia masukkan segera setelah sampai di depan pintu unit apartemennya.

"Aku pulang"

Selang beberapa detik, muncul pria manis dengan freckles di wajah yang tidak kalah manis dari kakaknya. "Selamat datang, gimana ken-- ah, dia tidak datang lagi ya kak?" Felix, sang adik bertanya saat melihat wajah sang kakak.

Minho tersenyum tipis dan menggeleng pelan, "Mungkin dia sibuk. Makanya lupa" jawab Minho sambil meletakkan sepatu yang membalut kedua kakinya sejak 4 jam yang lalu di tempatnya. "Tapi kak--"

"Lix, sudahlah. Kakak sedang tidak ingin berdebat, dia memang orang sibuk. Kakak bisa apa?" potong Minho sebelum Felix memulai. Minho langsung berjalan melewati sang adik menuju ke kamarnya. "Kak, makan dulu! Kakak belum makan kan?!"

"Tidak usah, Lix. Kakak tidak lapar" jawab Minho tanpa menoleh ke belakang, pria manis itu langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Felix menghela nafas melihat kakaknya dan kembali ke kamarnya.

"Kenapa Lix?" tanya sang kekasih, Changbin yang sedang tiduran di atas ranjang Felix. Felix langsung naik ke atas ranjang lalu meringsut memeluk sang kekasih. Sementara Changbin yang bingung hanya membalas pelukan Felix.

"Aku kasihan kak sama kak Minho" Ucap Felix setelah keduanya hening beberapa saat. "Dia nggak datang lagi?" tebak Changbin yang dijawab dengan gelengan dari Felix.

"Ini udah ke berapa belas kalinya kak. Felix aja sampai nggak bisa hitung lagi, hampir 2 tahun mereka pacaran. Tapi hanya berhasil kencan 3 kali, itupun pacar kak Minho yang ajak. Sisanya kak Minho yang ajak. Setiap kak Minho yang ajak pasti nggak pernah jadi. Kak Minho selalu pulang dengan wajah sedih dan kecewa, meski dia selalu sembunyiin waktu lihat aku. Tapi aku tau kak"

"Sstt, udah jangan nangis. Ini masalah mereka, biarlah mereka yang nyelesaiin, Lix" 

"Tapi ini udah keterlaluan kak!! Aku aja muak apalagi kak Minho?!?!"

Softie Minho CollectionWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu