Baby

3.2K 166 143
                                    

Pair: Banginho For laife :3

Tittle: Marriage life, local au

Request by:-

Warning: Minho, Jisung, Jeongin, Felix GS!! NGGAK SUKA YA NGGAK USAH BACA AKU NGGAK MAKSA :) + Ini chap panjang banget T^T awas gumoh loh ya

Note: Berhubung chapter ini banyak pakai bahasa Inggris, bagi kalian-kalian yang tidak mengerti bahasa Inggris komen aja ya. Nanti aku translate <3


--------------------------------------------
---------------------------------

Suara alat masak dan bau sedap memenuhi dapur rumah yang besar nan mewah itu. Bisa dilihat seorang wanita dengan paras cantik dan manis sedang berkutat dengan alat masak di pagi hari yang cerah ini untuk membuat sarapan.

Minho melakukannya semuanya sambil bersandung kecil tanda dia menyukai melakukan ini dan tidak keberatan sama sekali. Ini sudah tugasnya sebagai istri bukan? Mengeluh sama sekali tidak ada di dalam kamusnya.

Minho tersenyum tipis saat merasakan dua lengan kekar memeluk perut ratanya dan dagu bertumpu di bahu sempitnya.

"Pagi sayang"

"Pagi juga mas, udah mandi, sikat gigi, cuci muka?" balas Minho dengan kedua tangan yang masih sibuk menyiapkan sarapan. "Udah, as always. Your pick is always the best" jawab Chan memuji pakaian pilihan istrinya sambil mengecup pipi kiri sang istri.

"Thank you" ucap Minho sambil membalas kecupan sang suami. "What's for breakfast hm? " tanya Chan sambil mengelus perut rata Minho. "Just a simple meal, sandwich. You mind?" jawab Minho. Chan menggeleng sebagai jawaban.

"Nope, I ate what ever you make. As long it's your cooking, I'm happy"

Minho tersenyum, membawa dua piring dengan sandwich di atasnya ke meja makan dengan sang suami mengekori di belakang. Chan dan Minho memakan sarapan mereka dengan damai diselingi oleh obrolan ringan atau candaan, terkadang gombalan manis jadi Chan pun dikeluarkan.

"Minho" panggil Chan.

"Hm?" sahut Minho.

"Dia masih belum hadir ya?" Senyuman Minho sempat memudar sebelum akhirnya tergantikan oleh senyuman tipis. "Belum, tadi pagi sudah ku cek" jawab Minho sambil menggeleng pelan. "Maaf mas, aku lagi-lagi mengecewakan kamu"

Tangan Chan terulur memegang tangan mungil sang istri. Ibu jarinya mengusap lembut tangan yang lebih kecil. "Hey, i don't mind okay? We're still young dear. There's still some time for us to have one or more, maybe, okay?"

Minho hanya tersenyum dan mengganguk sebagai jawaban. Kurang beruntung apa Minho mendapat suami sebaik Chan? Bisa Minho tebak, ah tidak. Minho sangat yakin, pasti banyak kaum hawa yang menyayangkan kalau hanya ada satu Chan di dunia ini.

"Well, it's time for me to go now. Bye dear, see you tonight" Chan bangkit dan beranjak menuju ke pintu depan dengan sang istri mengikuti dari belakang dan tangan membawa tas kerja. "Telepon aku kalau butuh sesuatu ya? Mas kerja dulu. I love you"

"I love you too mas" keduanya menyempatkan diri sekedar memberikan kecupan di bibir sebelum saling melambai. Chan pun akhirnya menghilang di balik pintu, meninggalkan rumah besar dan mewahnya menuju ke perusahaan dengan mobil pribadi miliknya.

Setelah Chan pergi, Minho kembali ke ruang makan dan berdiri diam sejenak sambil menatap sisa sandwich miliknya yang belum habis. Minho sedang memutuskan untuk menghabiskan sarapannya itu atau tidak.

Tapi memikirkannya saja sudah membuat Minho mual. Entah kenapa sejak pagi tadi juga Minho terus menerus merasa mual. Bahkan tadi saat membuat sarapan saja Minho berjuang mati-matian agar tidak lari ke kamar mandi dan muntah.

Softie Minho CollectionWhere stories live. Discover now