Gone Cold

4.7K 304 11
                                    

This masterpiece contains angst, a HYUNHO ship and is brought to you by: egirlminho

GONE COLD

Let's not be in pain
I don't want to hurt you
I just want to hold your cold hands

Minho menggosok kedua telapak tangannya. Asap putih keluar setiap kali mulutnya mengeluarkan nafas. Ia tarik ujung sweater putihnya hingga menutupi seluruh tangannya. Ia kedinginan.

Mata Minho menatap kekasihnya yang tengah tertawa dengan selingkuhannya. Ia tersenyum tipis kemudian menghela napas. Tubuhnya terasa lemas dan dadanya sakit. Namun ia tidak sanggup untuk mendekati kekasihnya dan memakinya karena telah berselingkuh.

"Hyunjin juga harus bersenang-senang," ujarnya lirih.

Food just become food
Coffee is too bitter to drink
It's like the taste of our love

Minho menatap kopi dan roti di hadapannya dengan kosong. Jemarinya bergerak mengusap cangkir kopi itu dengan lembut, membayangkan bahwa itu adalah tangan dingin kekasihnya. Roti yang ia pesan satu jam yang lalu tidak lagi menggugah seleranya sejak kekasihnya memasuki kafe kecil itu dengan selingkuhannya yang lain.

Minho mengangkat cangkir itu dengan perlahan kemudian mulai menyesapnya. Ia mengernyit kemudian dengan cepat meletakkan cangkir kopi itu kembali. Terlalu pahit, mengingatkannya pada kisah cintanya, ia tidak suka.

We've turned against each other
As we feel ourselves cooling down
Maybe fighting would be better

Minho sudah tidak berbicara dengan kekasihnya selama dua minggu dan itu dengan perlahan membuatnya hancur. Ia berhenti menemui teman-temannya, ia menghabiskan sebagian besar waktunya menyendiri di dalam kamarnya mengingat kembali memori indahnya dengan sang kekasih dengan bantuan teknologi.

Minho mulai menyesali semua hal yang ia lakukan. Ia menyesali tindakannya ketika kekasihnya melakukan kesalahan kecil. Ia menyesali tindakannya ketika kekasihnya meminta waktu untuk menjauh darinya dan memikirkan ulang hubungan mereka. Ia menyesali tidak memaki kekasihnya ketika pria itu menemukan penggantinya. Minho menyesali semuanya.

Seharusnya ia tidak memarahi kekasihnya. Seharusnya ia tidak menyetujui permintaan itu. Seharusnya ia memaki selingkuhan kekasihnya. Seharusnya ia melakukan semua itu.

"Bertengkar akan lebih baik daripada ini," ujarnya lirih.

I feel your heart
And you feel my temperature
It's so cold, so cold

Minho menutup matanya. Indra perabanya bekerja secara maksimal, berusaha untuk menghibur diri sendiri dengan mengingat-ingat kenangannya dengan kekasihnya.

Seperti ketika ia berpura-pura sakit demi membolos sekolah dan kekasihnya bekerja sama dengan cara manjadi dokter gadungan. Pada akhirnya Minho dan kekasihnya berhasil membolos sekolah dengan alasan: Minho demam dan Hyunjin harus menjaganya.

Atau ketika Hyunjin jatuh sakit setelah belajar keras demi lulus ujian kedokeran dan Minho membolos kelas-kelasnya demi merawat kekasihnya yang demam. Saat-saat itu sangat menyenangkan dan mengkhawatirkan.

Minho tersenyum sendu. Ia merindukan kekasihnya.

Do you remember?
When we were in love
All of the promises we made
That got pushed behind?

Minho berjalan perlahan. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung hoodie milik kekasihnya yang ia curi dengan alasan dingin. Angin berhembus kencang, membuat rambut Minho berantakan dan daun-daun gugur beterbangan. Minho tersenyum kecil.

Dulu, dia dan Hyunjin akan berjalan-jalan di sepanjang kampus menikmati udara sedingin ini pada musim gugur dengan tangan yang bertaut. Keduanya akan membicarakan banyak hal aneh dan acak. Kemudian jemari panjang Hyunjin akan menarik pinggangnya dan bibir Hyunjin akan melumat miliknya. Di tengah daun yang berguguran dan udara yang dingin, Minho akan menyesap bibir tebal kekasihnya yang membuat candu. Kemudian Hyunjin akan menarik dirinya dan menatap Minho lekat. Di tengah angin yang ribut, keduanya akan berjanji.

"Aku milikmu selamanya. Tidak peduli masalah apa yang kita lewati, atau jika seluruh dunia menentang kita. Aku tetap menjadi milikmu selamanya."

I loved you
You loved me

Di tengah pesta perpisahan adalah ketika Hyunjin mengutarakan perasaannya pada Minho. Itu sangat tiba-tiba, namun juga sangat manis. Ingatan tentang malam itu tertanam kuat di dalam otak Minho.

Hyunjin menariknya menuju pojok ruangan di mana orang-orang tidak memperhatikan mereka. Mata Hyunjin menatap Minho tajam dengan penuh kecembururan.

"Kau adalah kencanku malam ini, Minho! Kenapa kau terus-terusan mendempeti si bajingan Mark?" Hyunjin berteriak.

Minho tergugu. Sepaniang lima belas tahun ia berteman dengan Hyunjin, tidak pernah sekali pun ia melihatnya semarah ini. "A-aku tidak bermaksud. Maaf."

Tatapan Hyunjin melembut ketika Minho menundukkan kepalanya. Jemarinya bergerak menarik Minho dan memeluknya erat. "Shh, maaf. Maafkan aku, Minho. Aku tidak bermaksud untuk membentakmu. Aku hanya.. cemburu. Aku tidak suka orang yang kusukai selama bertahun-tahun didekati orang lain yang mungkin akan mengencaninya."

Kedua bola mata Minho membesar. Ia melepas pelukan Hyunjin dan menatapnya tidak percaya. "Kau.. serius?"

Hyunjin mengernyit. "Serius dalam hal?"

Minho menelan ludahnya gugup. "Kau.. kau benar-benar menyukaiku? M-maksudku.. menyukaiku seperti itu?"

Hyunjin tersenyum tipis. "Iya, Minho. Aku benar-benar menyukaimu. Aku menyukaimu dalam artian aku ingin mengencanimu," ia diam. "Kau mau tidak mengencaniku?"

Minho berjinjit dan memukul kepala Hyunjin pelan. "Dasar bodoh! Tentu saja aku mau!"

Malam itu diakhiri dengan ucapan cinta dari satu sama lain dengan bersungguh-sungguh.

I don't remember
How we've gone cold like this

Minho tidak ingat bagaimana ia dan Hyunjin menjadi dingin seperti ini. Yang ia ingat, beberapa bulan yang lalu, ia mulai menjadi sensitif. Apa pun yang Hyunjin lakukan adalah salah. Kesalahan kecil yang dilakukan Hyunjin akan membuatnya marah besar. Jika Minho melihat dirinya di masa lalu saat ini, ia ingin sekali memaki dirinya sendiri karena sudah membuat Hyunjin menjauh darinya.

Kemudian mulai dari situ, keduanya menjauh. Hyunjin menghilang dan Minho menyibukkan diri dengan kuliahnya. Mereka jarang bertemu dan jarang saling menghubungi. Jika bertemu, kebanyakan waktu pertemuan itu akan diakhiri dengan Minho yang membentak Hyunjin atau Hyunjin yang meninggalkan Minho karena panggilan mendadak.

• • • • •

This is getting too long so I'm splitting it into two parts, enjoy!

Softie Minho CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang