1. A-Anyeonghaseyo

19.8K 1.6K 63
                                    

"Astaga! Kita terlambat?! Sial! Kediaman keluarga Jeon benar benar penuh akan darah," umpat seorang namja berwajah datar kepada salah satu rekannya.

"Kau benar Suga hyung," jawab namja berdimple.

Kedua pria itu masuk semakin dalam ke kediaman keluarga Jeon. Jeon Wonwoo, seorang ketua mafia ternama pemimpin Mafia Blood. Salah satu sahabat dekat mafia Bangtan. Semua bermula dari salah satu surat ancaman yang Wonwoo terima dan masuk ke telinga mafia Bangtan. Mafia bangtan yang mendapat kabar itu pun segera menyiapkan pasukan mereka. Tapi naas mereka terlambat. Manssion besar itu sudah menjadi lautan darah. Di pintu manssion saja mereka sudah menemukan puluhan anak buah Wonwoo tergeletak tanpa kepala.

"Wonwoo!!" Teriak kedua pemimpin mafia bangtan itu ketika menemukan sesosok namja berambut kecoklatan yang bersender di tembok dengan pisau yang menancap di dada sebelah kirinya.

"Wonwoo! bangun! Katakan sesuatu.." lirih sang namja berdimple. Wonwoo membuka matanya dengan berat.

"Tㅡtolong.. jㅡjung..kook.. ruㅡruang rahasia.. uhuk!" Rintihnya dengan darah yang memuncrat keluar dari mulutnya.

"Hㅡhyung.. bertahanlah.. bantuan akan segera datang.." Wonwoo menggeleng pasrah. Tersenyum lembut seakan-akan malaikat kematian sudah menunggu di depan mata.

"Jaga Jungkook.. jebal.."

Sepersekian detik, mata kelamnya menutup sempurna bersamaan dengan napas yang terhenti. Wonwoo pergi. Selamanya meninggalkan sang putra yang masih kecil.

☁☁☁

"Sial! Kita harus membawa Jungkook segera. Para mafia bangtan itu akan segera kemari!"

"Sebentar! Kodenya harus kode iris. Sulit mengubah kode kalau berhubungan dengan anggota badan tertentu! Seharusnya kau congkel dahulu mata Jeon Wonwoo itu!"

"Jangan banyak bicara.. Cepatlah!!"

Ting!

Pintu ruang rahasia terbuka menampilkan ruangan serba biru laut yang menenangkan. Wallpaper dinding awan putih dengan beberapa anak kelinci bermain dipadang rumput itu menjadi ciri khas sang tuan muda. Puluhan mainan dan boneka yang kebanyakan kelinci dan wortel itu berserakan di sekeliling seonggok gumpalan daging kecil yang sibuk mengoceh memainkan bola keretanya.

"Bu..bu.. mwa.."

Kereta 'Thomis' itu dimaju mundurkan keluar dari rell. Balita dengan baju kelinci berwarna putih itu sibuk memainkan mainannya tanpa mengetahui adanya pria asing dibelakangnya yang sudah menyiapkan suntikan berisi obat bius.

"Dalam hitungan ketiga. Satu.."

"Dua.."

"Tiㅡ"

DOR!!

Suara yang memekakkan telinga itu berhasil menumbangkan dua pria tersebut bersamaan dengan suara tangisan Baby Kookie.

"HUUWAAAA.."

"Hyung.. kau bawa baby Jeon itu.. aku harus mengurus mayat mayat ini!" Titah RM sambil menghubungi earphonenya.

"Ck, kenapa harus aku?!" Suga merengut tidak terima.

"Hikss.. pap..pa..pa.. HUWEEEE!!"

"Sudahlah hyung.. kasihan.. kita bawa saja,"

"Eoh? Iish.. iya iya!" Alhasil, dengan terpaksa Suga menggendong bayi kelinci tersebut di pundaknya sambil menenangkannya.

☁☁☁

"Taehyung!! Pake dulu celananya!!"

"Ndak mau!!! Papa jaat!!" Teriak baby Tae. Seokjin yang masih mengejar-ngejar Taehyung pun hanya bisa menghela napas lelah dan menyandarkan tubuhnya ke bangku taman mansion mereka.

Maknae Baby - BTS [END]Where stories live. Discover now