44. Waktu dan Pemahaman [END]

1.9K 285 44
                                    


"Ruby Diamond.. ambil itu untukku."

"Hah?"

Sebut Taehyung gila karena sekarang ia menaikkan alisnya dan membuka mulutnya lebar. Terlihat bodoh, dan nyatanya perintah Gooreum lebih bodoh lagi. Tiba-tiba saja membatalkan rencana perang mereka untuk menyerang dan memilih mengambil sebuah batu yang tidak ada gunanya.

"Aku tidak salah? Kakek ingin.. sebuah berlian kecil yang berkilau itu? Sebuah batu?!' Gooreum mendelik. Meletakkan majalahnya dengan kasar dan berdecak. "Bukan aku. Tapi kekasihku. Dia ingin berlian merah itu."

Kekasih? Yup. Kalian tidak salah dengar. Gooreum itu memang benar-benar gila. Usianya sudah lebih dari enam puluh tapi memiliki seorang kekasih yang berpaut dua puluh tahun.

"Eww.. nenek nenek menor itu? Kakak pengkhianat itu?"

Gooreum berdehem. Tidak membiarkan bibirnya berbicara. Melirik Taehyung dan memberi isyarat supaya dia pergi. Sedangkan Taehyung sendiri mengernyit jijik dan memilih keluar dari ruangan. Berjalan dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kantung dan bergumam.

"Rumah sakit jiwa itu.. kenapa ada berlian di dalamnya?"

☁️☁️☁️

Tepat di rumah sakit, dalam suasana hening yang mencekam, Jimin tidak bisa diam sambil menunggu ruang operasi. Tepat ketika lampu yang sejak empat jam yang lalu tetap berwarna merah. Menggigit jarinya sendiri dengan cemas dengan keadaan sang adik.

Kemudian ia segera menoleh. Menemukan ayah kandungnya dan empat ayah angkatnya yang ia yakin datang terburu-buru. Tanpa aba-aba Jimin berlari memeluk Chanyeol. Memeluk erat dan dibalas pelukan tak kalah erat. Tidak sadar melukai hati orang lain di sana.

"Ssst.. tidak apa-apa.. Papa yakin, Jungkookie pasti baik-baik saja.." Chanyeol berjalan pelan, membawa serta Jimin dan duduk di ruang tunggu. Meninggalkan lorong yang hening dan hanya terdengar isakan Jimin dan suara samar dukungan dari Chanyeol.

Satu orang dari ayah angkat Jimin terlihat mengepalkan tangannya. Merasa posisinya tergeser dan entah mengapa hatinya terasa hancur. Wajahnya memang datar tanpa ekspresi, namun dapat terlihat bagaimana tangannya bergetar dan terlihat memejamkan mata sambil berdecih.

Ia memilih angkat kaki dari depan ruang operasi dibanding melihat pemandangan yang menghancurkan hatinya.

"Yoongi Hyung!! Tung—" ucapan Hoseok terpotong ketika dokter keluar dari ruang operasi. Tidak jadi mengejar Yoongi yang kini hilang entah kemana. Mendengarkan dengan cermat dan diam-diam merasa ngeri melihat pakaian operasi dokternya yang ternodai darah.

"Saya.. Minta maaf.."

Selanjutnya Hoseok pingsan. Tanpa tau apa yang sedang terjadi.

☁️☁️☁️

Sebuah keajaiban ketika rencana Taehyung untuk mengambil berlian itu, diikuti oleh Gooreum. Ini pertama kalinya Taehyung bersama Gooreum bekerja sama untuk mencuri sebuah berlian yang bahkan berhasil mereka dapatkan dengan mudah di dalam ruang penyimpanan rumah sakit keluarga Byun.

"Ayo cepat kembali!" Itu ajakan Taehyung kepada kakeknya yang kini menatap penuh minat ke sebuah peti kecil yang berisi permata.

"Kita harus mengambil ini juga. Dia pasti sangat menyukainya!" Gumam Gooreum yang kini sudah berusaha mengangkat sebuah peti yang kelihatannya saja kecil, namun rasa rasanya sangat berat itu.

Ketika peti berisi permata itu berhasil terangkat, suara bel keamanan langsung berdering dan membuat Taehyung maupun Gooreum menggeram kesal.

Terlebih lagi Taehyung yang kini malah ditinggal oleh Gooreum yang lebih dulu lari membawa perhiasannya. Padahal tujuan utama mereka, Taehyung yang bawa.

Maknae Baby - BTS [END]Where stories live. Discover now