"Gue nikahin!"

"Gitu ya?"

"Iya. Udah cepetan minum," ucap Bella meyakinkan Aruna.

Aruna pun nurut saja, ia membuka botolnya dan segera meminumnya, mengikuti yang dilakukan oleh Bella.

Bella tersenyum licik, ketika melihat Aruna yang masih sibuk minum.

"MAS INI TEMAN SAYA MINUM BELUM BAYAR!!"

*****

Aruna mencak-mencak tak karuan, mensumpahi Bella dengan nama-nama binatang yang biasa ditemuinya rebahan tak berdaya di meja makan. Ayam, bebek, burung puyuh, kambing, sapi dan sebangsanya!

Sedangkan Bella masih cekikan sendiri, seolah puas dengan mengerjai sahabatnya sendiri. Padahal, pegawai kasir sendiri tidak mempermasalahkannya malah ketawa melihat Aruna yang masih mengomeli Bella.

"Ampun Run, maaf. Maaf," ucap Bella sedikit merasa bersalah.

"Jadi orang jangan iseng bisa nggak sih?" omel Aruna.

"Jadi orang jangan gampang di isengin bisa nggak sih?" balas Bella tak mau kalah.

Aruna menunjuk Bella dengan telunjuknya.

"Kalau mau gue maafin, beliin gue permen," ancam Aruna.

"Jangankan permen Run, lo minta dibelikan satu tokonya gue sanggup," ucap Bella dengan raut serius.

"Beneran?"

"Iya. Lo mau?"

"Mau."

"Gue nyolong duit Mama dulu ya," ucap Bella santai.

Aruna mendengus kasar, harusnya dia tak menggubris perkataan Bella. Lagi-lagi sahabatnya itu mengerjainya. Walaupun sebenarnya Aruna sendiri yakin Bella membeli minimarket ini pasti bisa. Ah bukan Bella, lebih tepatnya orang tua Bella.

"Udah cepetan beliin permen," suruh Aruna mencoba untuk mendinginkan kepalanya.

"Mau permen yang mana?"

Aruna pun mengedarkan pandangannya di rak-rak belakang kasir. Matanya berhenti disebuah kotak persegi bewarna-warni yang bertuliskan "FIESTA".

"Permen itu enak nggak Bell? Lo udah pernah coba?" tanya Aruna dengan polosnya.

Bella pun mengikuti arah jari telunjuk Aruna.

"Itu permen?" tanya Bella yang memang tidak tau.

"Kayaknya sih iya. Warna-warni gitu bungkusnya."

"Yaudah lo mau permen yang itu?"

"Iya."

Bella pun mendekat ke kasir dan tanpa ada rasa ragu ataupun takut dia langsung menunjuk ke barang yang diinginkan oleh Aruna.

"Mas, mau beli peremen itu! FIESTA!" seru Bella kencang.

Suara menggelegar Bella dengan menyebutkan merkdengan sangat kencang membuat beberapa pengunjung langsung refleks menoleh. Detik berikutnya mereka terkekeh sendiri melihat kepolosan Bella dan Aruna. Dua bocah SMP yang masih tidak tau apapun.

Bella dan Aruna saling bertatapan, bingung. Kenapa malah semua orang tertawa sambil menatap mereka. Mas kasirnya pun begitu, menahan tawanya.

FILOVEWhere stories live. Discover now