27 - Kabar Bahagia

23.4K 4K 1.2K
                                    

Assalamualaikum semuanyaa. Alhamdulillah setelah sekian purnama bisa update FILOVE lagi. 

Aku minta maaf yaa ke kalian karena udah lama banget belum bisa update FILOVE. Bener-bener minta maaf yaa. 

Semoga kalian masih mau baca FILOVE, masih mau suka FILOVE dan support FILOVE yaa. Amin yarabbal alamin. 

Aku usahain mulai sekarang FILOVE update setiap hari SENIN yaa ^^

DAN SELAMAT MEMBACA SEMUANYAA. SEMOGA SELALU SUKA FILOVE ^^

*****

Aruna tak dapat menyembunyikan semburat rona merah di kedua pipinya, selama perjalanan dari depan gerbang sekolah hingga pintu kelas, senyum Aruna terus mengembang. Bahkan, Aruna dengan semangat menyapai teman-temannya bahkan kakak kelas yang tidak diketahui namanya pun dia sapa.

"Hai Sarah."

"Hai Ana."

"Hai Andra."

"Hai Adam."

"Hai Amel."

"Hai Fara."

Dan semua yang disapa oleh Aruna hanya bisa tertegun, mengerutkan kening dengan menatap Aruna bingung. Yah, nama-nama yang disebutkan Aruna semuanya asal sebut saja. Padahal Aruna sendiri tidak mengenal siapa yang baru saja disapanya.

Dasar mentang-mentang penulis sukanya mengarang bebas!

Aruna masuk ke dalam kelas yang cukup ramai, sekitar setengah penghuni sudah duduk di kursi masing-masing. Ada yang mengerjakan PR, ghibah dadakan, review skincare dadakan, bahkan ada yang joget tiktok.

Aruna langsung menuju bangkunya, ia melihat Bella dan Egar tengah berdebat, meributkan 'Kenapa Bella tidak mau menjadi pacar Egar!'

"Woi!" teriak Aruna menghentikan perdebatan kedua sahabatnya.

Egar dan Bella langsung menoleh ke Aruna, menatap gadis itu heran.

"Kayaknya ada yang lagi berbunga-bunga nih," sindir Egar dapat bisa menebak dari raut wajah ceria Aruna.

"Mau dong jadi kupu-kupunya," ledek Bella menambahi.

"Kayaknya bakalan ada makan-makan gratis nih," serang Egar lagi.

Aruna langsung duduk, menepuk pelan kedua pipinya dengan malu-malu.

"Kelihatan banget ya?" tanya Aruna senyum-senyum malu.

Egar dan Bella berdecak bersamaan.

"Jadi, udah jadian?" tanya Bella memperjelas.

Aruna menganggukan kepalanya penuh semangat.

"Sama Kak Bana?" tanya Egar dengan polosnya.

Bella langsung memberikan tatapan tajam.

"Terus mau sama siapa lagi? Nih otak temen lo dari dulu isinya cuma Kak Bana doang, yang lainnya belum juga masuk udah dikunciin, dilarang masuk!" omel Bella.

"Kek gue ya Bell?" tanya Egar sok melas.

Bella tersenyum dengan senang hati.

"Iya, kayak lo yang mau masuk hati gue. Makasih Egar sudah sadar diri dari dini."

Egar menghela napas pelan, berusaha membalas senyuman Bella.

"Gue nggak akan nyerah kok Bell, buat buka hati lo meskipun udah dikunci. Gue akan cari kuncinya kemanapun sampai ketemu. Jadi ja..."

FILOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang