32 - Diara

17.9K 3.2K 886
                                    

Assalamualaikum teman-teman semua. Alhamdulillah hari ini bisa update FILOVE lagi. 

Maaf ya kemarin hari senin belum bisa update. Semoga kalian selalu suka dan baca FILOVE yaa ^^ 

SUDAH SIAP BACA PART 32? 

DAN, SELAMAT MEMBACA FILOVE ^^

*****

Desember, 2016

Kedua sudut bibir Arjuna mengembang, melihat seorang gadis berlari kecil ke arahnya. Arjuna segera berdiri, menyambut gadis itu. Arjuna mengajak teman-temannya untuk makan siang. Bukan hanya dengan gadis itu, tapi juga bersama Bana.

"Sori banget Jun. Udah lama nunggunya?" tanya gadis itu dengan tatapan bersalah.

Arjuna menggelengkan kepala.

"Nggak kok, gue baru aja datang," balas Arjuna bohong. Nyatanya, dia hampir satu jam menunggu gadis itu.

Arjuna menarik satu helai rambut yang ada di bahu gadis itu.

"Napas pelan-pelan Ra," suruh Arjuna.

Gadis itu menghembuskan napasnya pelan-pelan.

"Gue nyari file Bab satu gue sampai lupa waktu, maaf ya Jun," ucap gadis itu.

"Nggak apa-apa."

Gadis itu mengedarkan pandangnya ke sekitar, seolah mencari sesuatu.

"Bana mana?" tanya gadis itu.

"Sebentar lagi nyusul, dia masih bimbingan ke Pak Satria katanya," jawab Arjuna.

Gadis mengangguk-anggukan kepalanya saja.

"Yuk masuk," ajak gadis itu.

Arjuna menganggukan kepalanya sekali lagi, ikut berjalan di samping gadis itu. Arjuna tak bisa menurunkan sudut bibirnya. Setiap kali bertemu gadis ini, detakan jantungnya sudah seperti orang tidak normal.

Diara. Nama gadis itu. Gadis yang berhasil merebut hati Arjuna hampir sejak tahun kemarin bahkan hingga saat ini. Namun, perasaan Arjuna akhirnya harus ia kubur dalam-dalam. Ketika Diara bercerita kepada Arjuna bahwa Diara menyukai Bana.

Diara meminta Arjuna untuk membuat gadis itu dekat dengan Bana. Arjuna dengan rasa putus asanya, mengiyakan permintaan gadis yang di sayanginya.

Hingga akhirnya Bana dan Diara bersama. Arjuna semakin berusaha mengubur perasaannya. Namun hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Arjuna pun berjanji ke dirinya untuk berusaha membuat Diara bahagia walau hanya sebagai teman.

Arjuna duduk di depan Diara, membukakan buku menu untuk gadis itu.

"Lo bisa nggak Jun ngasih tau sahabat lo itu biar nggak sering-sering begadang, sampai berbusa mulut gue nggak pernah di dengerin," Diara mulai mengomel. Kebiasaan seorang Diara, menceritakan apapun kepada Arjuna tanpa tau bagaimana perasaan Arjuna.

Kini, Arjuna memasang senyum palsunya.

"Ya, gitu Bana Ra. Lo harus sabar."

"Kalau nggak sabar, nggak mungkin gue betah jadi pacar dia," ucap Diara dengan senyum malu-malu.

"Lo sayang banget sama Bana?" tanya Arjuna iseng.

"Banget! Gue beneran sayang banget sama dia."

Sakit. Itulah yang di rasa Arjuna saat ini. Orang yang di sukainya membanggakan cowok lain.

FILOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang