Part 56 : |• Menenangkan •|

304 45 34
                                    

Loha!
Aku nulis lagi nih~~ btw aku udah buat cover book untuk cerita baru Akashi nanti.

Nah, sekarang untuk cerita Akashi yang baru maunya cerita biasa aja ato genre fantasy??? Mohon di jawab.

Kalo suka, Vote and comment!!

Author's Pov

F/N berlari kearah ruangan Akashi. Ia mengatur nafas sejenak lalu mengetuk pintu ruangan.

Tok! Tok! Tok!

"Pergi! Jangan ganggu aku!" Sahut suara dari dalam. Oh astaga! Dia seperti anak kecil yang marah karena tidak diberikan permen.

"Sei! Ini aku!" Teriak F/N dari luar. Di dalam, Akashi terdiam. Dia tiba-tiba melamun, lalu meminum sake nya.

Tak ada balasan, F/N memutar kenop pintu lalu mendorong pintunya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah ruangan ini yang seperti kapal pecah. Serta Akashi yang sedang duduk di lantai bersandar pada bingkai jendela sambil memegang sebotol Sake.

F/N sedikit terkejut. Lalu perlahan mendekati Akashi.
"Sei...," ia menyentuh lengan kekar Akashi.

"Maaf," Akashi tak menatap mata F/N. Ia hanya menundukkan kepalanya.

F/N tersenyum lembut, lalu membawa Akashi ke dalam pelukannya.

"Tak apa. Semuanya sudah lewat Sei...aku tak menyalahkanmu," ujarnya sambil mengelus punggung lebar Akashi.

Akashi dengan cepat membalas pelukan itu dengan erat. Terus mengeratkan pelukannya seolah tak ingin F/N pergi darinya. Yah...dia memang tak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Terima kasih," jawab Akashi.

****

Semuanya kembali seperti semua. Akashi dan F/N kembali bersama setelah kejadian semalam. Bahkan Akashi terlihat lebih manja dari biasanya.

F/N menghela nafas yang entah sudah keberapa kalinya. Sekarang dia berada di atas pangkuan Akashi, sementara Akashi sibuk mengerjakan berkas-berkasnya.

F/N menghela nafas, lagi. Akashi meletakkan dagunya di puncuk kepala F/N lalu mencium rambut harum itu.

"Sei biarkan aku ke taman."

"Tidak."

See? Dia tak akan melepaskan F/N. Yah...hal itu memang tak akan pernah terjadi, bahkan jika F/N sudah membenci dirinya setengah mati, Akashi tidak akan pernah melepaskannya.

Hal itu hanya sebuah mimpi yang tak akan pernah terjadi di dunia nyata.

Lagi-lagi helaan nafas terdengar. Akashi terkekeh pelan, membuat kening F/N berkerut.

Ia memang lembut dan tenang, tapi bukan berarti ia tidak bisa kesal.

"Kau mengekangku."

"Itu kulakukan untuk kebaikanmu."

"Aku tahu. Hanya saja aku juga butuh kebebasan sementara darimu, setidaknya sehari saja."

"Kau sudah mendapatkannya ketika kau marah padaku waktu itu. Malahan kau mendapatkan lebih dari tiga hari."

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang