Part 54 : |• Penjelasan •|

259 47 4
                                    

Pukul 18.00. Selasa, 25 Agustus 2O2O.

Mau up kemarin, tapi wattpad error:( jadi nggak jadi deh. Padahal aku udah semangat banget buat up, ditambah, aku ngga bisa ngirim foto. Sedih tau:(

Author's Pov

F/N berlari menelusuri lorong kerajaan. Air mata mengalir lewat pipinya, para pelayan dan penjaga yang melihat itu bingung sekaligus kasihan. Apa yang terjadi pada Ratu mereka?

Bryan yang sedang memeluk beberapa cemilannya sambil berjalan dengan Gunawan tiba-tiba saja kaget saat F/N melewatinya hingga ia berputar sebentar.

"Apa yang terjadi?" Tanya Bryan bingung. Karena penasaran, ia memberikan semua cemilannya pada Gunawan yang sedang fokus pada ponselnya.

"Jaga cemilanku. Jangan dimakan," ujar Bryan lalu lari menyusul F/N.

"Ha?" Gunawan memasang wajah bingung. Ia mengerjab beberapa kali lalu mengedikkan bahu cuek.

F/N menghentikan larinya di kursi dekat air mancur taman kerajaan. Tangisannya sudah berhenti tapi ia masih sesegukan.

"Hiks..hiks..."

"F/N-chan!" Bryan meneriaki namanya. Ia kaget saat melihat wajah F/N yang memerah dan matanya yang basah karena air mata.

"Apa yang terjadi?" Tanya Bryan lembut.

"Oi!!" Teriak seseorang dari belakang Bryan. Ternyata Gunawan menyusulnya.

"Heh! Kenapa kau---F/N? Apa yang terjadi??" Tanya Gunawan bingung.

F/N tak menjawab.

Kedua pria itu mendekati F/N. Bryan duduk di depan F/N sementara Gunawan di samping F/N.

"Hei...F/N-chan kau kenapa?" Tanya Bryan sekali lagi.

"A-aku...Kakekku...Sei...," jawab F/N tidak jelas.

Tubuh Bryan menegang saat kata 'kakek' terdengar olehnya.

Semua orang terdiam. Di taman ini, hanya suara isakan tangis F/N yabg terdengar.

"F/N-chan...kau sudah tahu siapa yang membunuh kakekmu?" Tanya Bryan.

F/N mengangguk.

Bryan menunduk, ia mengusap wajahnya dengan satu tangan lalu meletakkan kedua tangannya menumpu di atas lutut.

"Maaf," gumam Bryan.

Isakan F/N berhenti. Ia memiringkan kepalanya.
"Kenapa minta maaf?" Tanya F/N.

"Seharusnya aku menghentikan Juro menebas kepala kakekmu dulu," gumam Bryan.

F/N kaget. Ia mengerjabkan mata.
"Apa maksudmu?"

"Aku saksi atas kematian kakekmu dulu."

F/N terdiam. Entah harus menjawab seperti apa.

"Maafkan aku...andai saja..."

"Tak apa. Lagipula itu sudah berlalu. Aku yakin kau juga akan sulit menghentikan Sei yang sudah membuat keputusan," ujar F/N sambil mengelus rambut Bryan pelan.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang