Part 41 : _Drakula_

331 47 55
                                    

Pukul 11.O3. Sabtu, 15 Agustus 2O2O.

Gaes!! Aku kehabisan kuota, jadi dua chapter ini aku tumpuk. Andai saja kuota ku nggak habis mungkin hari ini --sabtu-- aku udah update chapter baru... dan kita kedatangan tamu di part kali ini!! Semoga nggak kesal dengan kedatangannya.

Kalo suka vote and comment!!

Author's Pov

Tiga hari. Sudah tiga hari F/N tertidur dia atas ranjang dan tiga hari itu juga Akashi menemani F/N selalu. Tidak peduli dengan semua pekerjaan dan kesibukannya. Akashi melimpahkan semua itu pada Bryan dan Mibuchi.

"Nee Sei-nii, mengenai perkataan Sang naga mengenai drakula...apa kau tidak mencoba untuk mencari tahu? Aku sudah memikirkannya tapi baru memecahkan sedikit tebakan," ujar Karma malas dari arah sofa.

Akashi melirik sebentar, kemudian menghela nafas.
"Apa yang sudah kau pecahkan?" Tanya Akashi.

"Di dalam perkataan sang angin. Dia mengatakan sesuatu tentang King Lord, lalu darah dewi. Menurutku, dia ingin mendapatkan darah dewi lalu mengalahkanmu. Kemudian tahta, setelah mengalahkanmu dia akan mengambil tahtamu dan menguasai dunia immortal," jelas Karma menjabarkan hasil pemikirannya.

"Jadi, sisa cara mereka menyusup masuk ke dalam sini, kan?" Tanya Akashi.

"Kau benar," jawab Karma.

"Bisa bacakan pesan sang angin itu?" Tanya Akashi.

Karma mengambil kertas di depannya. Kemudian membacanya.
"Kaum drakula, kekuatan pengendali pikiran, putri drakula, darah dewi, King Lord, dan tahta," kata Karma menyebutkan yang dibacanya.


"Kaum drakula. Itu berarti drakula. Putri drakula--berarti maksud mereka adalah keluarga kerajaan drakula. Lalu pengendali pikiran...itu kekuatan Putri drakula, lalu tebakanmu yang mengenai King Lord, Darah dewi, juga tahta..., ada yang aneh," jelas Akashi mengernyitkan dahinya.

"Kau benar. Tidak ada metode menyusup yang masuk ke dalam pesan itu!" Karma menggeram kesal. Dia pusing dengan permainan tebak-tebakan ini.

"Sebenarnya ada!" Pintu kamar Akashi terbuka menampilkan pria jangkung yang tubuhnya dibaluti perban.

"Akhirnya kau datang---," Ujar Karma malas.

"--Dazai," sambung Karma.

"Yo! Karma-kun," Dazai melangkahkan kaki jenjangnya menuju sofa tempat Karma duduk.

"Kau mengatakan ada metode penyusup dalam pesan sang angin. Bisa kau jelaskan Dazai?" Tanya Akashi langsung ke inti.

"Haaa~ kau tidak berubah. Padahalkan aku baru datang~," Dazai merosotkan dirinya di sofa dengan wajah cemberut.

"Katakan saja!"

"Lama-lama kau seperti Kunikida-kun yang mudah marah~" balas Dazai malas.

Akashi menghela nafas. Kenapa ia hidup di kelilingi oleh orang-orang aneh. Kecuali dirinya dan F/N.

"Oh ya! Kudengar kau memiliki wanita cantik, Akashi. Bisa kau tunjukkan dia padaku~"Dazai langsung berdiri dengan semangat.

"Tidak."

"Hee~ kenapa tidak. Padahalkan aku hanya ingin mengajaknya~,"Dazai memasang wajah kecewa.

"Kau mau mengajaknya bunuh diri kan? Dalam mimpimu," Akashi membalas dengan cuek.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Onde as histórias ganham vida. Descobre agora