Part 14 : Tamu tak diundang

560 87 32
                                    

Pukul 02.10 malam, 7 Juli 2020.

Hai semua!!

Seperti yang aku bilang kemarin, akan ada Akabane Karma-kun yang muncul disini. Dia sebagai sepupu Akashi dan seorang mata-mata pengintai Akashi bersama beberapa bawahannya.

Itu sedikit deskripsinya.
Yah..kita mulai saja ceritaku ini.
Semoga dapat menghibur ya teman^^

Vote and comen

Author's Pov

Pria berlambut gelombang tengah menyembuhkan F/N menggunakan kekuatan penyembuhnya. Gunawan Steil, berdarah Necromancer sekaligus Healer di dalam tubuhnya.

"Aku akan membunuhmu jika F/N tak selamat, Gunawan," ancam Akashi yang tengah bersandar di dinding belakang Gunawan.

"Tenang saja, dia pasti akan sembuh," balas Gunawan.

Akashi menunggu dengan cemas. Sudah dua hari ini, F/N belum sadar dari pingsannya, dan itu membuat Akashi sangat khawatir hingga dia ingin menghancurkan semua yang ada di sekitarnya, kecuali F/N tentu saja:)

"Tapi....," perkataan Gunawan menggantung. Dia membalikkan badan lalu memandangi Akashi yang sedang mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau masih berada disini? Seharusnya kau tidak bol---"

"Tidak," perkataan Gunawan terpotong dengan kata mutlak Akashi.

"Kenapa?Lagipula memang begit--"

"Lalu membiarkanmu menyentuh F/N sepuasnya? Dalam mimpimu dasar playboy tak berguna!" Potong Akashi lagi-_-

Gunawan mengibaskan rambutnya, " Cih! Dasar raja kejam yang posesif!" Gumamnya pelan. Tapi masih bisa di dengar oleh Akashi.

"Kau bilang sesuatu?" Tanya Akashi pura-pura tak mendengar gumaman Gunawan.

"Ah tidak apa-apa!" Elak Gunawan cepat. Dia masih ingin hidup! Dia tak ingin mati muda?!

Akashi memutar bola mata malas. Dia berjalan menuju sofa yang ada di sana lalu duduk. Meletakkan kaki kirinya di atas kaki kanan lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalau F/N tak bangun...apa yang harus kulakukan.." lirih Akashi khawatir.

Gunawan melirik menggunakan ekor matanya, dia masih sibuk menyembuhkan luka-luka di tubuh F/N menggunakan kekuatannya.
"Aku penasaran, apakah itu tanda kau khawatir pada keadaan F/N atau keadaanmu sendiri," sahut Gunawan.

"Tentu saja keadaannya! Aku tidak peduli dengan diriku sendiri jika dia belum sembuh lalu kembali seperti biasanya," balas Akashi menerawang kedepan.

"Lalu bagaimana dengan Bokushi? Apa dia juga mengkhawatirkan keadaan F/N?" Tanya Gunawan.

Akashi terdiam.

"Begitu ya...," Gunawan tersenyum sambil menutup mata. "Dia akan menyakiti perasaannya jika dia belum bisa membuka hatinya yang beku itu," lanjutnya lagi.

"Kau benar," jawab Akashi.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa F/N sudah masuk di hatimu?" Tanyanya lagi.

Akashi tersenyum dengan menutup matanya, "Tentu. Sejak pertama kali melihatnya, aku sudah jatuh dalam pesonanya," kata Akashi.

Gunawan tersenyum. Akhirnya, setelah sekian lama semenjak ibu Akashi meninggal, Akashi kembali melembut.

"Itu bagus untukmu. Kau sudah terlalu lama sendirian. Kuakui kau benar-benar sabar menunggu F/N datang ke kehidupanmu," kata Gunawan.

Akashi tak membalas. Dia hanya menyunggingkan senyum kecil di wajahnya.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang