AdZav | 37

134 18 2
                                    

Selamat membaca.

Enjoyyy>3

******

Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi siswa/siswi SMA Negeri Insan Jaya. Seperti yang sudah di katakan pihak sekolah ulangan lalu acara sekolah dan terakhir di bagikan nya rapot nilai mereka untuk semester.

Sekolah mewajibkan anak-anak murid nya mengambil sendiri tanpa kehadiran orang tua. Tapi beda halnya dengan Adel masih bergelung di selimut dengan mata masih memejam.

Tok tok tok

"Non Adel sudah pagi dibawah ada tamu," ucap bi Sumi lumayan keras.

Adel merasa terusik mengucek mata nya lalu merentangkan kedua tangan nya ke udara. Ia bangun dari kasur membuka pintu terlihatlah bi Sumi yang terkekeh melihat penampilan anak dari majikan nya.

"Iya bi suruh tunggu sebentar, kak Alan udah berangkat?"

"Sudah non daritadi banget nganter nyonya katanya."

Adel mengangguk sebagai jawaban setelah itu menutup kembali pintu kamar berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak lama kemudian ia sudah memakai seragam kebanggaan sekolah nya. Adel sedang mengaca dan menata rambut nya yang sengaja diuraikan dengan jepitan rambut disampirkan disamping poni.

Memakai bedak bayi sedikit diwajahnya. Lalu menyemprotkan parfum sebagai pewangi dibadannya. Terakhir mengambil tas nya yang dipakai dikedua bahu nya dan sangat wajib memasukkan ponsel kedalam tas.

Adel menuruni tangga menuju ruang tamu dimana keberadaannya. Ia bisa melihat seorang pria langsung berdiri setelah menyadari kehadirannnya.

"Pagi Zav," sapa Adel tersenyum riang.

"Pagi," balas Zavi tersenyum tipis.

Bi sumi datang dari belakang Adel membawa kotak bekal berisi roti dan botol susu untuk sarapan Adel dijalan.

"Non ini sarapan nya jangan lupa dimakan nanti nyonya marah," kata bi Sumi mengingatkan yang dibalas anggukan dan kedua jempol Adel.

"Ayo," ajak Adel.

"Assalamu'alaikum Adel berangkat ya bi."

"Saya juga ya bi."

"Wa'alaikumussalam hati-hati non Adel dan den Zavi."

Zavi segera membukakan pintu mobil agar pacarnya ini masuk kedalam. Adel tak bisa menahan senyum nya mendapat perlakuan manis dari Zavi.

"Makasih," ujar Adel yang hanya diangguki Zavi yang berjalan kesamping masuk dan mulai keluar dari pekarangan rumah nya.

Adel membuka kotak bekal nya terdapat sepasang roti yang sudah diberi selai coklat. Ia memakan nya dengan lahap yang dilirik Zavi dengan senyuman tipis. Menyadari bahwa ada yang melihatnya sedari tadi, Adel langsung menoleh kesamping dan mata mereka bertemu beberap saat ketika Adel memutuskan kontak mata.

"Mau?" tawar Adel.

"Gak, makan aja."

Tapi Adel malah menyuapi Zavi dengan paksa yang mendapat tatapan tajam dari nya.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang