AdZav | 30

239 25 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

*****

Zavi mengecek ponsel nya dan ia mendapatkan sederet pesan dari grup kalau ia akan kembali kumpul untuk membicarakan acara sekolah.

Ia menengok kesebelah nya ternyata Rio sedang tidur karena guru hari ini berhalangan hadir jadilah jamkos.  Karena Zavi bosan di kelas jadi memutuskan ke lapangan basket yang didalam sekolah untuk bermain sebentar.

Saat jalan Zavi melihat dari jendela kelasnya, perempuan yang membuat nya selalu memikirkan nya tanpa alasan yang ia tahu sendiri.

"Eh Zav tunggu, " Panggil seseorang.

Zavi menoleh dan dibuat kaget didalam hati tapi dengan segera merubah wajah nya menjadi biasa.

"Hmm. "

"Nanti lu ikut kumpul kan? " Tanya Adel tersenyum.

Zavi yang melihat Adel tersenyum dibuat terpana tapi ia tetap menetralkan wajahnya.

"Iya. "

"Oke deh gua cuma memastikan supaya tim kerja kita lengkap, " Ujar Adel.

"Hmm. "

Adel yang sudah terbiasa dengan jawaban Zavi seperti itu hanya tersenyum.

Karena urusan dengan Zavi sudah selesai jadi ia jalan meninggalkan Zavi tapi saat ingin melewati nya ia di cekal tangan nya.

"Pulang nya bareng gua, " Kata Zavi langsung melepaskan tangan dan meninggalkan Adel.

Adel terpaku ditepat,  pipi nya memerah untung nya Zavi tidak berada dihadapannya bisa-bisa Adel malu saat Zavi melihat.

"Apaan si napa pipi gua merah please del jangan baper, "Beo Adel menampar pipi nya pelan.

***

Zavi tersenyum sendiri di rooftop sekolah. Entah mengapa kejadian tadi membuatnya bahagia.

Dorr!

"Napa tuh senyum-senyum tumben amat seorang manusia es senyum, "Sindir Rio dengan tertawa.

Zavi menatap datar Rio dan Rio menghentikan tawa nya.

"Gimana acara sekolah? " Tanya Rio.

"Ga gimana-gimana"

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara dua sahabat sejoli ini. Zavi dengan pikiran nya dan Rio pun sama.

"Btw gua mau bilang aja nih si Argil mau kita nongkrong gimana tuh? "

Zavi menengok ke Rio,"Gimana nanti aja."

"Kebiasaan emang ya,  emang lu ada keperluan apa? "

"Rapat, " jawab singkat Zavi.

"Yaudah biar gua ama Argil aja deh kali ini tanpa lu."

Zavi hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kantin yok, " Ajak Rio.

Zavi berdiri lebih dulu diikuti Rio berjalan menuju kantin, banyak yang menatap kedua nya dengan tatapan kagum. Rio membalas dengan senyum sesekali tapi tidak dengan Zavi yang memasang wajah datar.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang