AdZav | 19

263 25 1
                                    

"Jadi kalian sudah saling kenal?" Tanya Alex kepada dua orang yang saling terkejut.

Adel dan Zavi mengangguk.

"Bagus kalau gitu, Zavi udah lama om ga ketemu kamu," Ucap Alex.

Zavi menyalimi Alex dan Adina.

"Langsung ke inti nya saja karena Alex ada penerbangan setelah ini, jadi Zavi kamu selama om Alex dan keluarganya di sana harus mengawasi dan menjaga Adel," Jelas Vano.

"Maksud nya gua di jagain Zavi?" Batin Adel.

"Jagain Adel?" Batin Zavi.

"Gimana Zavi kamu setuju?"

Zavi diam sejenak," Zavi setuju pah."

Adel terkejut dengan jawaban Zavi yang menyetujui itu.

"Karena Zavi sudah menyetujui jadi kita langsung ke bandara saja," Ucap Alex.

Vano mengangguk mempersilahkan sahabat nya ini yang lebih sibuk dari nya.

"Tante titip Adel di kamu ya Zavi kalo dia nakal tinggal buat dia ga berkutik aja," Pesan Adina.

"Iya tante," Sopan Zavi.

"Kamu pulang nya bareng Zavi aja ya biar papa, bunda, dan kakak kamu langsung ke bandara."

"Iya pah."

Alan yang sedari tadi diam menyenggol tangan Adel.

"Awas sampe macem-macem," Goda Alan.

"Apaan si kak," Elak Adel.

Alan tertawa kecil lalu mengusap rambut adik nya itu.

Alex, Adina, dan Alan sudah lebih dulu pamit meninggalkan restoran.

"Om kalo boleh tahu tante Venna kemana?" Tanya Adel kepada pria yang sekilas mirip dengan laki-laki disamping nya.

"Dia bilang maaf ga bisa datang karena badan nya tidak enak," Jawab Vano.

"Cepet sembuh untuk tante Venna Om."

"Akan saya sampaikan terima kasih."

Vano mendapat telepon tiba-tiba dan ternyata ia harus juga pamit karena ada pekerjaan kantor.

"Zavi jangan lupa antar Adel ya," Ingat Vano menatap anak nya.

"Iya," Patuh Zavi.

"Om duluan kalian pulang nya hati-hati."

"Iya om."

"Iya pah."

Kompak mereka mengucapkan bersama lalu mereka saling pandang.

"Heem," Deheman Vano membuat Adel dan Zavi sadar.

Vano terkekeh melihat anak nya dan anak sahabat nya yang salah tingkah dan pergi dari ruangan privat.

"Hmm Zav," Panggil Adel.

Zavi menaikkan alis seperti mengatakan," Apa."

"Gua baru tau orang tua kita sahabatan," Kekeh Adel.

"Terus?" Sahut Zavi polos.

"Ishh jangan mulai ngeselin deh."

Zavi mengenggam tangan Adel spontan Adel terkejut tapi mengikuti Zavi ke sebuah mobil.

"Lu bawa mobil?" Tanya Adel ketika masuk ke dalam mobil.

"Nyetir bukan bawa," Koreksi Zavi.

"Iya seterah," Pasrah Adel.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang