AdZav | 17

291 23 0
                                    

"Kak, ajarin ara materi ini," Pinta Zahra dengan menunjuk isi buku nya.

Zavi yang sedang mengerjakan tugas di laptop mengalihkan dengan melihat adik nya.

"Sini."

Zahra duduk di samping Zavi dengan mengambil kursi.

"Kak masa ini aku cari ga dapet-dapet jawaban nya kan aku kesel," Adu Zahra dengan bibir cemberut.

"Jangan bilang ga ada cek lagi harus nya," Balas Zavi dengan mengecek buku adik nya.

"Ini kamu salah disini harusnya di balik terus di kali," Koreksi Zavi.

"Emang iya kak?"

"Iya coba kamu hitung apa yang kakak bilang pasti dapat jawaban nya."

Zahra dengan nurut mengulang hitung apa yang kakak nya ucapkan.

"Yeayy dapat jawabannya," Seru Zahra dengan memeluk kakaknya.

"Tuhkan apa kakak bilang harus teliti jangan bilang ga ada jawaban," Jelas Zavi mengusap rambut Zahra.

"Iya kak," Nurut Zahra.

"Aku ke kamar ya kak, good night kak Zavi," Lanjut Zahra.

"Iya good night too."

Zahra menaruh kembali kursi dan pergi keluar setelah mengambil buku dan alat tulis menuju kamar nya.

***

Pagi ini Adel di kejutkan dengan kedatangan Zavi yang menjemput di rumah nya.

"Ngapain jemput?" Tanya Adel sudah di hadapan Zavi, sebelum itu ia sudah di introgasi oleh papa, bunda, dan Alan.

"Gapapa," Jawab Zavi.

"Ishh ga jelas," Kesal Adel.

"Zav bisa ga si lu ga bikin gua kesel," Ujar Adel mengutarakan kekesalannya.

Zavi diam dan menatap Adel dalam membuat Adel salah tingkah sepertinya.

"Ga bisa tapi gua usahain bisa," Balas Zavi mengusap rambut Adel.

Zavi menahan senyum melihat Adel salah tingkah.

"Udah ah mau berangkat sekolah ga nih?"

Zavi memasangkan helm kepada Adel lalu Adel naik di belakang Zavi.

Zavi mengegas motor nya dengan kecepatan normal, sampai di sekolah Zavi langsung meninggalkan Adel sendirian.

"Dasar masih ada aja dingin nya," Gumam Adel melepaskan helm.

Takk

"Aws sakit astaga," Ringis Adel memegang jidat.

"Kok lu bisa berangkat Zavi ga bilang-bilang," seru Intan diikuti anggukan Keisya dan Tasya.

"Siapa yang ngejitak gua hah?" Tanya Adel garang.

Yang menjitak hanya senyum-senyum polos dengan tangan membentuk huruf V.

"Sorry del kelepasan," Cengir Keisya.

Adel mengabaikan lalu meninggalkan mereka menuju kelas.

"Del jangan marah napa kan gua sengaja," Ujar Keisya menyamakan langkah Adel.

"Oh sengaja iya?" Timpal Adel.

"Mak..sud gua ga sengaja del."

"Au ah males gua ngomong sama lu," Ucap Adel.

"Adel kenapa dah sensi banget hari ini?" Tanya Keisya kepada Intan dan Tasya.

Intan dan Tasya hanya mengangkat bahu tidak tahu.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang