Chapter 18 - Good News

1K 123 0
                                    

Hujan turun lebat hari ini, jadi aku terpaksa membawa mobil sendiri ke kampus, padahal aku sangat ingin naik bus, sudah lama aku tidak menghirup udara dari balik jendelanya.

Biasanya aku sangat malas jika ada kelas pagi, tapi berhubung ini minggu pertama di tahun ketiga kuliahku, aku jadi semangat, aku sangat rindu kampus dan perpustakaan.

"Jadi hal serius apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku penasaran, Aydin bilang ada hal serius yang ingin dia katakan.

"Mmm... tapi aku tak yakin untuk memberitahumu. Aku takut kau terluka." Aydin menggigit bibir bawahnya, dia semakin membuatku penasaran saja.

"Ada apa? Kau membuatku penasaran saja!" Ucapku tak sabaran, tadi malam padahal dia yang tak sabaran ingin mengatakannya, tapi sekarang malah menunda-nunda.

Sengaja sekali ingin membuat orang penasaran!

"Meyra-ya aku sungguh tak siap mengatakannya, tapi aku sangat ingin memberitahumu agar aku lega."

"Iya makanya cepat bilang, aku penasaran, sungguh!"

"Tapi janji?"

"Janji apa?"

"Jangan menangis setelah aku mengatakannya."

"Memangnya hal apa?"

"Ah aku tidak siap!"

"Yasudah terserahmu saja"

"Maaf."

"Maaf kenapa lagi Din? Perasaan dari waktu kita ke Asan kau minta maaf terus."

"Pokoknya aku minta maaf saja."

Aku menarik nafasku dalam-dalam, berdebat dengan Aydin hanya membuatku semakin naik darah saja.

"Yasudahlah kalau kau tidak mau memberitahuku, aku mau ke kelas dulu sebelum professor datang." Aku berdiri dari dudukku, daripada aku semakin kesal di sini, lebih baik pergi ke kelas saja, melanjutkan bacaan novelku yang belum selesai.

"Meyra-ya tunggu, aku mau ke kelas juga!" Pekik Aydin meneriakiku yang sudah menjauh darinya.

Aku tak menghiraukannya, biarkan saja dia berlari mengejarku, anggap saja balasan sudah membuatku penasaran.

*****

"Yeoboseyo Eonnie, Eonnie di mana? Aku sudah di depan."

"Oh iya sebentar, Eonnie sedang membeli air mineral. Tunggu sebentar ya."

"Iya Eonnie."

Sepulang kuliah, aku langsung pergi ke bandara untuk menjemput Yoori, dia mengantar Namjoon, karena pacarnya itu kembali lebih dulu ke Amerika.

Yoori dan Namjoon naik taksi tadi, jadi dia menelfonku minta tolong dijemput, kebetulan juga aku sudah selesai kelas.

Aku menunggu Yoori di dalam mobil sekitar lima menit, tak lama wanita itu sudah datang, "maaf, Eonnie membuatmu menunggu." Yoori masuk ke dalam mobil.

Aku tersenyum padanya, "tidak apa-apa Eonnie, aku juga baru sampai." Sahutku.

Yoori mengangguk sambil memakai sabuk pengaman, "kau sudah makan?" Tanyanya.

Part Of My Wound [Park Jimin] - SEGERA TERBITOnde histórias criam vida. Descubra agora