-10- Episkey

13.5K 1.9K 157
                                    

Episkey
.
.
.

Episkey merupakan mantra yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka ringan. Atau bisa juga untuk menyembuhkan cidera ringan.

.

Meskipun sudah berbicara seperti itu, tetap saja ia tidak bisa melupakan kejadian tersebut begitu saja. Semakin ia ingin melupakan semakin ia mengingat dengan jelas.

Pemuda berkacamata bundar tersebut mengusak rambutnya kasar. Rambut yang sebelumnya terlihat rapi tersebut sekarang terlihat berantakan. Ron yang duduk didepannya memperhatikan tingkah Harry dengan serius. Selagi tidak ada orang, ia ingin menanyakan sesuatu.

"Hei kau, apa yang sedang kau sembunyikan dariku?"

Harry menatap Ron yang duduk didepannya, kedua bola matanya bergerak gelisah. Apa yng harus ia lakukan. Ia menggeleng pelan, "Tidak ada yang sedang aku sembunyikan." Jawabnya.

Ron memicing curiga, "Kalau tidak salah, beberapa hari yang lalu saat kau terlambat kembali ke asrama kau seperti sedang kabur dari sesuatu." Katanya.

Mendengar perkataan tersebut keluar dari mulut Ron, membuatnya sedikit terkejut. Tidak, lebih tepatnya sangat terkejut.

"Tidak ada, kau salah lihat."

"Lalu, saat Malfoy membawamu pergi kemarin. Sebenarnya ada masalah apa?"

"Aku sudah bilang kemarin. Tidak ada apa-apa, lagipula aku sudah menyelesaikan masalahku." Bohong. Apanya yang sudah selesai. Diam-diam Harry menggerutu dalam hati.

"Sudahlah. Terserah kau saja." Menyerah, Ron tidak akan lagi bertanya macam-macam.

Lalu akhirnya keduanya melanjutkan obrolan mereka dengan membahas hal lain. Kedua matanya sesekali melihat sekeliling, lalu tidak sengaja ia melihat Malfoy yang tengah berjalan dengan teman-temannya. Gerombolan Malfoy cukup banyak menarik perhatian. Hampir semua orang mengagumi wajah tampan Malfoy.

Disana, Malfoy dengan tegas melangkahkan kedua kakinya. Simbol warna hijau yang terpasang dibajunya membuat ia semakin percaya diri. Kedua matanya menatap kedepan dengan tegas. Tidak mempedulikan orang-orang yang tengah menatapnya dengan kagum.

"Waah Malfoy~ kau tetap menjadi idola di sini." Salah satu temannya menyeletuk saat mendengar bisikan orang-orang.

Mendengar itu, ia hanya tersenyum sinis. Ya, seperti itulah dirinya. Ia akan selalu memandang rendah orang lain, tidak memperdulikan mereka dan masa bodoh. Tapi itu semua tidak berlaku untuk satu orang. Kalian pasti tahu siapa orang itu.

Seorang murid perempuan mengentikan langkah Malfoy dan teman-temannya. Berdiri dengan gugup didepan Malfoy dan menyembunyikan kedua tangannya dibelakang. Gadis tersebut menundukkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan?" Suara dingin Malfoy terdengar sedikit kejam. Sambil menatap tajam gadis yang berada didepannya.

"A-aku hanya ingin m-memberimu sesuatu." Gadis tersebut berkata dengan gugup, seraya menjulurkan sebuah surat kearah Malfoy.

Malfoy memutar kedua bolamatanya dengan jengah. Menyambar surat yang diberikan untuknya dan berlalu dari sana.

"Aku tidak menyangka kau akan mengambilnya." Pemuda bertubuh gempal bergumam sambil mengikuti Malfoy.

Tanpa membalas perkataan temannya, Malfoy segera membaca suatu mantra dan membuat surat yang ada ditangannya hangus terbakar.

"Yah, sudah aku duga kau akan membakar surat itu." Salah satu temannya berkata dengan nada yakin.

Harry Potter and The Secret of DrarryWhere stories live. Discover now