[Season 2] -2- Drarry : His Life

9K 1.2K 46
                                    

Harry

Bagi Harry, bekerja sebagai waiters merupakan pengalaman yang menyenangkan baginya. Mengingat, di dunianya yang dulu ia tidak mengenal apapaun. Ia tidak tahu bagaimana dunia ini berjalan. Ia tidak tahu apa-apa, sebelum ia dibawa kesini. Dan ia merasa sangat takjub, para Muggle yang dulunya ia anggap biasa saja sekarang terlihat menakjubkan baginya. Ini luar biasa, sungguh menakjubkan.

Awal ia bekerja disini, ia sangat banyak membuat kesalahan. Beberapa kali memecahkan gelas dan piring, menumpahkan minuman dan masih banyak lagi. Ia harus berterima kasih pada pemilik café ini, yang telah dengan sabar mengajari dan mendidik Harry seorang diri.

"Harry, boss memanggilmu." James berkata saat Harry baru saja kembali dari mengantar pesanan.

"Ah iya, aku akan segera kesana." Balasnya, meletakkan nampan yang tadi ia bawa dan segera menemui boss di ruang pribadinya.

Harry mengetuk pintu beberapa kali, saat didengarnya suara boss menyuruhnya masuk, ia dengan segera membuka pintu dan masuk kedalam.

"Duduk dulu." Harry menurut, lalu duduk didepan boss yang masih berkutat dengan benda hitam miliknya. Beberapa detik kemudian, boss meletakkan ponsel pintar miliknya dan menatap Harry.

"Aku akan bicara langsung keintinya saja, Harry."

"Ya?" Harry sedikit tergagap, apa ia melakukan kesalahan? Apa ia akan diberhentikan dari pekerjaan ini?

"Kau tahu café ini hanya cabang, kan?" Harry mengangguk. "Saudaraku yang mengelola café dari induk ini memerlukan pekerja tambahan, dan aku langsung terpikir olehmu."

"A-apa aku akan dipindahkan kesana?" Tanya Harry.

Beberapa kali boss menganggukkan kepalanya, "Ah, tapi hanya sekitar 1 bulan saja. Tidak seterusnya." Lalu boss terkekeh. "Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja, Harry. Kau salah satu yang aku percaya disini."

"Terima kasih, boss. Aku akan berusaha juga disana." Harry merasa lega, ia pikir ia akan dipecat dan dipindahkan ke cabang lain.

"Sekarang lanjut bekerja, kau akan kesana dua hari lagi. Sepupuku yang akan menjemputmu langsung kemari."

"Ah, maaf. Sebelum itu, aku ingin bertanya, boss."

"Ya?"

"Selama aku disana, aku akan tinggal dimana?" Boss berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Harry.

"Disana ada tempat tidur untuk karyawan, kau tidak perlu khawatir soal itu." Harry mengangguk mengerti.

"Um, Nial." Harry memanggil nama boss dengan sedikit canggung. Berbeda dengan Nial, ia senang sekali mendengarnya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali Harry memanggil namanya. "Terima kasih, terima kasih karena selama ini sudah baik padaku."

Nial memutar kursi Harry, membawa Harry untuk menghadap kearahnya.

"Kau tidak perlu sungkan, Harry. Kau sudah seperti adikku sendiki, aku sangat senang kau memanggil namaku lagi setelah sekian lama. Kau yang selalu menyemangatiku saat aku baru saja memulai bisnisku ini. Aku yang harusnya berterimakasih. Berkatmu aku bisa sejauh ini." Harry mengangguk dan tersenyum.

"Aku pastikan kau hanya disana satu bulan saja, tidak lebih. Jika lebih dari itu, aku yang akan menjemputmu langsung kesana dan membawamu pergi. Tenang saja." Nial terkekeh pelan, membuat Harry juga ikut tertawa renyah.

Nial merasa, ia harus menjaga Harry. Ia tidak tahu bagaimana hidup Harry dulunya. Kesulitan apa yang pernah ia hadapi dulu. Sering kali ia melihat Harry memasang raut wajah yang tidak tahu harus mendeskripsikannya bagaimana. Raut wajah Harry yang terlihat sedih, kadang seperti kesepian, kadang sedikit merasa takut. Ia beberapa kali berpikir untuk mengulurkan tangannya, tapi selalu saja ia urungkan. Harry seperti memiliki dinding penghalang yang tidak bisa dijangkau orang lain. Sekarang, saat melihat Harry tertawa seperti ini membuat Nial senang. Setidaknya ia tidak melihat raut wajah Harry yang kesepian lagi.

Harry Potter and The Secret of DrarryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant