-6- Bedazzling Hex!

15.9K 2.2K 100
                                    

Bedazzling Hex!
.
.
.

Bedazzling Hex. Merupakan mantra yang bisa digunakan untuk menyembunyikan seseorang atau objek. Atau bisa juga digunakan untuk membuat jubah tembus pandang.

Harry dan Hermione tengah berjalan santai berdua. Tanpa Ron. Entah, kemana sahabatnya yang satu itu pergi.

"Kau benar-benar tidak melihat Ginny sebagai wanita?" Hermione bertanya dengan mengerutkan kedua alisnya.

Disampingnya Harry menghela napas lelah. Susah berapa kali ia mendapat pertanyaan seperti itu dari salah satu sahabatnya hari ini? Ia mulai merasa jengah. Lalu menghentikan langkahnya, diikuti Hermione yang ikut menghetikan langkah dan menatap Harry.

"Aku sudah mengatakannya puluhan kali, bagiku Ginny itu adik kecil yang harus aku lindungi. Aku tidak menaruh perasaan apapun padanya." Jelas Harry.

"Aku pergi." Lanjutnya. Meninggalkan Hermione yang terdiam di tempatnya.

Entah ia ingin pergi kemana. Ia hanya menuruti langkah kakinya pergi dari sana. Mungkin ia harus mengindari Hermione untuk beberapa hari. Ia tidak ingin mendengar pertanyaan tentang Ginny lagi. Sudah cukup.

Tanpa terasa, ia sudah sampai didepan sebuah bangunan tua. Yang terletak cukup jauh dari bangunan sekolah. Rumah Hagrid, tentu saja. Ngomong-ngomong, sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan pria yang memiliki tubuh besar layaknya raksasa ini.

Harry menarik pintu kayu didepannya agar terbuka. Saat sudah terbuka sepenuhnya, ia bisa melihat Hagrid tengah berdiri didepan kompor, mengangkat panci yang masih panas. Entah apa yang sedang ia lakukan.

"Oh Harry, tumben sekali kau datang kemari. Ada apa?" Hagrid menyapanya saat pertama kali melihat Harry muncul dari balik pintu.

"Tidak ada, aku hanya sedikit bosan."

"Kau sendiri?"

"Eum. Ya."

"Tidak biasanya." Katanya, mengembalikan panci keatas kompor setelah menuangkan isinya kedalam botol. "Duduklah, kubuatkan minum."

Harry mengangguk, lalu duduk di tempat yang sudah di sediakan. Meja bundar yang berada didepannya nampak penuh dengan barang-barang tidak berguna milik Hagrid.

.

Pemuda bersurai blonde tersebut merasa gelisah di tempatnya. Entah karena apa, perasaannya tidak enak sama sekali. Di ruangan yang sebesar ini, entah kenapa hanya ada dirinya. Beberapa siswa Slytherin yang biasa senang sekali menetap disini entah pada menghilang kemana.

Ia merasa resah. Lalu. Hal yang cukup gila terlintas di pikirannya.

Untung sekali, hari ini tidak ada orang-orang bodoh (*teman-temannya) yang mengikutinya. Kali ini, ia menggunakan mantra untuk menyembunyikan dirinya. Sehingga tidak akan ada orang yang bisa melihatnya. Ia akan berjalan-jalan dengan kondisi yang seperti ini. Pasti akan menyenangkan sekali.

Ia keluar dari ruangan serba hijau milik asramanya. Rasanya berbeda sekali, ia merasa sangat bebas kali ini. Tidak ada bisikan-bisikan yang terdengar di telinganya. Yang mengatakan ia sombong, angkuh atau sebagainya.

Kaki jenjangnya melangkah tanpa henti. Beberapa kali menghindar saat ada orang yang hendak menabraknya. Ia terus melangkah hingga dilihatnya seorang pemuda berkacamata tengah mengobrol dengan seorang wanita denga rambut bergelombang. Ya, Harry dan Hermione tentu saja.

Harry Potter and The Secret of DrarryWhere stories live. Discover now