-14- Honest

12.7K 1.7K 342
                                    

Honest
.
.
.

Perasaan gugup menguasai dirinya. Bahkan keringat dingin muncul di pelipisnya. Kedua tangannya terkait dan saling meremas. Ia tidak bisa menatap kedua sahabat baiknya. Bahkan selama beberapa puluh menit, tidak ada yang membuka suara diantara ketiganya. Semua terdiam. Ron dan Hermione dengan tajam menatap Harry yang berada didepannya. Ah, kali ini hanya Hermione saja yang mengintimidasi Harry. Sedangkan Ron hanya menatap Harry dan menunggu penjelasan. Meski sebenarnya ia sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Cepat bicara, Harry." Hermione memecah keheningan, lalu menghela napas.

Harry memejamkan kedua matanya, lalu mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk. "Itu semua benar." Katanya dengan cepat.

"Apanya?"

"Semua dugaan kalian." Ucap Harry pelan, membuka kedua matanya dan melirik kearah lain.

"Semua?" Kali ini Ron yang bertanya, sembari mengetuk-ngetukkan kuku jarinya diatas meja. Membuat suara tuk-tuk-tuk selama tiga kali.

Harry mengangguk ragu.

"Sejak kapan?"

"Tadi malam." Harry melirik kearah Ron, seolah berkata 'maafkan aku.'.

Ron menghela napas lelah, "Baiklah. Aku memang sudah menduga hal ini akan terjadi. Aku juga tidak akan melarangmu. Yang penting kau merasa bahagia pada hidupmu."

"Tidak bisa seperti itu, Ron." Hermione menyela. Entah kenapa ia terlihat uring-uringan sekarang.

"Memang ada apa?" Harry bertanya.

"Kalau begini, bagaimana dengan Ginny?" Hermione menatap Ron dengan pandangan sedih. Ternyata ia memikirnya adik Ron yang sedari dulu menyukai Harry.

"Ia pasti akan merasa sangat sedih." Mendengan perkataan Hermione membuat Harry diam-diam memikirkan Ginny juga. Bagaimana caranya berbiacara dengan Ginny mengenai hal ini?

"Aku akan berbiacara pada Ginny nanti. Harry, kau tidak perlu khawatir."

"Aku juga akan berbiaca dengan Ginny nanti."

.

Seekor kucing putih dengan corak berwarna coklat berjalan mendekat kearah Harry. Pelan-pelan hingga berhenti tepat di samping kaki Harry, menempel pada kakinya. Membuatnya sedikit terkejut dan dengan segera mengalihkan pandangannya, hingga ia bisa melihat seekor kucing yang tengah mengendus-endus kakinya. Lalu dengan cekatan Harry mengangkat kucing tersebut dan meletakannya disampingnya.

"Sebenarnya aku masih penasaran bagaimana kau dan Malfoy bisa dekat." Hermione mengerutkan keningnya seraya berpikir keras.

"Ngomong-ngomong, beberapa minggu lalu. Setelah aku kembali dari rumah Hagrid, aku menemui Malfoy."

Harry yang terkejut tersedak ludahnya sendiri dan batuk dengan cukup keras. Hermione yang duduk didepannya langsung berdiri dan menepuk punggung Harry dengan susah payah.

Setelah lebih tenang, Harry menatap Ron dengan pandangan yang bingung. "U-untuk apa?"

"Aku hanya penasaran. Apalagi setelah Hagrid menyebut nama Malfoy. Makanya aku bermaksud untuk menanyakannya langsung padanya."

Harry Potter and The Secret of DrarryWhere stories live. Discover now