-5- Ginny

16.1K 2.2K 228
                                    

Ginny
.
.
.

Perempuan dengan rambut panjang tersebut tersenyum tatkala melihat sang pujaan hati. Kedua pipinya memerah, tersenyum malu saat melewati pemuda berkacamata bundar tersebut.

Harry yang mengetahui itu hanya tersenyum. Lalu menyapa seperti biasa. Adik dari Ron Weasley tersebut merasa salah tingkah. Kedua telinganya memerah secara bersamaan.

"Kau lihat. Dia begitu menyukaimu." Bisik Hermione yang juga tengah berjalan dengan Harry.

Kekehan kecil keluar dari mulut Harry. Baginya, Ginny hanya adik kecil yang perlu dilindungi. Ia seperti memiliki adik perempuan saat bersama dengan Ginny.

"Kau sungguh tidak tertarik dengannya?"

"Hermione. Sudah berapa kali aku bilang, Ginny hanya adik kecil bagiku." Lalu Harry menghelas napas panjang. Memang, sulit untuk memberitahu Hermione.

"Lalu? Apa kau sedang tertarik dengan seseorang?" Selidik Hermione.

Harry sedikit perpikir, lalu menggeleng. "Tidak ada. Aku sedang tidak ingin memikirkan itu sekarang."

"Apa jangan-jangan..." Hermione menggantungkan perkataanya. Harry yang di sampingnya menoleh kearah Hermione dan mengerutkan keningnya. "Jangan-jangan apa?" Tanyanya kemudian.

"Kau tertarik denganku ya?" Kedua matanya memicing curiga. Sambil jari telujuknya menunjuk Harry Potter.

Ditempatnya Harry tertawa. Menertawakan perkataan Hermione yang menurutnya lucu. "Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"

Hermione mendecih. "Siapa tau kan?!"

Lalu perempuat berambut keriting tersebut mempercepat langkahnya. Meninggalkan Harry Potter dibelakang sana. Dengan suara tawanya yang pecah.

Tanpa mereka berdua sadari. Seseorang yang sejak tadi menjadi topik pembicaraan mereka berdiri di belakang mereka. Mengikuti mereka dengan diam-diam.

Lalu, langkah kakinya terhenti dan tertunduk. Membalik langkahnya dan melanjutkan langkahnya menuju toilet.

Ia masuk kedalam salah satu bilik dan menangis di dalam sana. Ia baru tahu, kalau patah hati ternyata semudah ini.

Ia menyukai orang yang salah. Untuk apa selama ini ia menyukai orang yang hanya menganggapnya hanya sebagai adik.

.

Malam sudah tiba, membuat suasana hati Ginny semakin buruk. Ia tengah bersama dengan sang kakak sekarang. Berada di tempat yang jarang di kunjungi siswa.

Perpustakaan.

"Kali ini ada apa lagi?" Ron bertanya jengah. Sudah beberapa hari ini ia menjadi tempat mengutarakan isi hati sang adik.

"Aku harus bagaimana?" Lalu genangan air mata kembali datang. Membuat Ginny mengusap kesal air mata tersebut.

"Apanya yang bagaimana?" Tanya Ron lagi. "Tunggu! Kau benar-benar menyukai Harry?!" Pernyataan Ron kali ini tepat sekali.

Ginny hanya bisa menelungkupkan tubuhnya diatas meja. Menyembunyikan wajahnya yang terlihat menyedihkan. Sedangkan Ron... Tunggu, ekspresi apa yang sekarang ini ia tunjukkan?

Harry Potter and The Secret of DrarryWhere stories live. Discover now