[Season 2] -10- Drarry : Help

6.2K 881 37
                                    

Harry

Harry menghela napas begitu keluar dari ruangan Jordan. Cuma ini yang bisa ia lakukan untuk membantu Draco. Setelah ia tidak bekerja disini lagi, ia ingin Draco yang menggantikan dirinya.

Setelah diskusi yang cukup panjang dan menyakinkan Jordan jika Draco bisa andalkan, Jordan akhirnya angkat bicara. Meski belum pasti tapi Jordan akan memikirkannya dulu. Itu lebih baik daripada Jordan dengan cepat menolaknya. Harry masih punya harapan.

Mengingat hal yang menganggu pikirannya ini sudah tersampaikan, Harry kembali bekerja dengan hati yang sedikit tenang.

Hari ini berjalan seperti biasanya, tempat kerjanya ramai seperti biasa. Alex yang sedari  tadi mengantar pesanan pelanggan bersiap untuk istirahat.

Seperti malam minggu biasanya, café tempatnya bekerja tutup lebih lama. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Anak-anak muda yang sedari tadi menghabiskan waktu disini akhirnya pulang. Menyisakan pegawai-pegawai yang masih sibuk membereskan kekacauan ini.

Setelah selesai dengan acara cuci piringnya, Harry melangkahkan kakinya kedepan. Teman-temannya masih sibuk merapikan café, menyapu dan masih banyak lagi.

Beberapa karyawan yang rumahnya jauh dipersilahkan untuk pulang terlebih dahulu. Sedang kini hanya tinggal Harry, Alex dan satu lagi temannya yang memang tinggal tak jauh dari sini. Hexa, namanya.

"Ngomong-ngomong, sebentar lagi kau akan pulang, kan?" Hexa membuka mulutnya, setelah selesai membersihkan meja.

Harry yang tengah duduk mengangguk, sedang tangannya masih sibuk mengelap meja yang ada didepannya.

"Nggak ada niatan buat disini aja?" Kali ini Harry menggeleng, "Kasihan orang tuaku jika aku tinggal disini." Jawabnya.

Yah, Harry sudah mempunyai keluarga baru sekarang. Ada ibu dan ayah yang sudah menunggunya dirumah. Senyumnya terukir saat memingat kebaikan orang tua angkatnya. Ibu yang perhatian, yang selalu merawatnya saat ia pertama kali hadir kedunia ini. Ada Ayah yang mengajarinya banyak hal. Semua yang ia tahu didunia ini semua berkat Ayah. Ibu yang baik hati serta Ayah yang penyayang. Harry sangat bersyukur bisa bertemu dengan keduanya didunia ini.

"Kalian habis ini mau makan demana?" Alex datang dan langsung duduk didepan Harry.

"Didepan itu ada rumah makan enak kok, kesana saja." Hexa menjawab, semuanya sudah rapi. Pintu depan juga sudah terkunci rapat.

Harry bergerak untuk mematikan beberapa lampu. Lalu ketiganya keluar lewat pintu belakang.

.

Suara tawa terdengar dari tiga pemuda yang entah sedang membicarakan apa. Makanan mereka pun sudah habis sejak beberapa menit lalu. Di seberang kursi ada Hexa yang tengah bercerita dengan heboh. Menceritakan teman-temannya yang berkelakuan sedikit gila. Membuat Harry dan Alex yang mendengar tertawa terbahak.

Harry mengeka air mata yang hendak mengalir keluar. Sudah sejak lama ia tidak tertawa selepas ini.

Ponsel yang ia taruh diatas meja menyala dan berdering. Menampilkan nama yang sejak kemarin memenuhi kepalanya.

"Aku angkat telepon ini dulu." Pamit Harry, lalu keluar dari restoran tempat ketiganya makan.

Harry melangkah keluar, keadaan diluar sudah cukup sepi, mengingat ini sudah tengah malam lebih. Harry berjalan kesamping, kearah bangku yang terletak disamping restoran. Tempat yang cukup sepi dipilih Harry.

"Hallo." Sapa Harry.

"Sudah pulang kerja?" Draco bertanya, memastikan jika kekasihnya sudah pulang kerja dan tidak menganggu pekerjaannya. Harry berdehem dan mengangguk, meski Draco tidak bisa melihat itu.

Harry Potter and The Secret of DrarryWhere stories live. Discover now