Perlakuan manis

390K 32.6K 7K
                                    

Absen nama crush kalian dooong 👅✌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Absen nama crush kalian dooong 👅✌

Happy reading 🌙💖

. . . . . .

Kaki berbalut sepatu vans hitam itu berjalan menuruni tangga menuju kelasnya, merasa puas karena masalah nya dengan Gilang sudah terselesaikan.

Dengan sedikit saling memberikan pukulan sayang, akhirnya Samudra dan Gilang pun berhasil meluruskan sesuatu yang memang seharusnya tidak mereka biarkan berbelok.

Lagi pula, menyelesaikan masalah tanpa sebuah pukulan sayang nyatanya tidak akan afdol, dan tentu saja kurang seru.

Oleh karena itu, selesai melepaskan rasa sayang keduanya, dengan langkah cepat dan tergesa-gesa Samudra berjalan menuju kelasnya. Menyiapkan kupingnya yang sudah siap mendengarkan omelan panjang dari sang ibu negara.

Niat awal ingin berbicara diawal pelajaran, tapi justru malah menghabiskan waktu sampai seluruh pelajaran selesai.

Didalam kelas, bisa Samudra lihat Bela tengah duduk dibangkunya dengan kepalanya yang bertumpu pada meja nya. Maniknya melihat seisi kelas yang sudah kosong, membuat sosok Bela diujung ruangan seperti itu menjadi terlihat menyedihkan.

"Bela,"

Suara Samudra mengintrupsi, menggema terlalu keras juga mengingat ruangan yang mereka tempati sudah sepi dari para penghuni.

Melihat Bela tak beranjak, Samudra pun menghampirinya, duduk diatas meja tepat disamping kepala Bela.

"Kamu tidur?" tanya Samudra samar. "Apa marah?"

Bukan balasan yang Samudra terima, melainkan tindakan menggemaskan dari wanita dibawahnya. Dengan perlahan Bela mendongak, masih dengan matanya yang terpejam Bela menaruh kepalanya diatas paha kekar Samudra. Mengusel seraya mencari posisi yang nyaman diatas paha berbalut celana abu-abu itu.

Samudra tersenyum, membiarkan Bela akan melakukan apa saja pada dirinya.

"Ngantuk nungguin aku, ya?"

"Kamu lama. Aku diintrogasi sama Safa, sama Keyla juga tadi. Tanggung jawab."

Samudra menautkan alisnya bingung. Tangannya kini sudah mengelus lembut pucuk kepala berlapis jilbab itu.

"Introgasi?" beo Samudra. "Emang kamu ngapain?" tanya nya bingung.

Bela berdecak. Kepala berlapis kerudung putih itu pun menjauh dari paha Samudra, mendongak seraya menatap cowok yang tengah menunduk sekarang.

SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END ) Where stories live. Discover now