Hembusan nafas sudah seribu kali Bela keluarkan. Manik coklatnya juga sudah terbuka dan tertutup berkali-kali.
Menunggu tukang bengkel dipinggir jalan yang sedang memperbaiki ban motor milik Leon.
Sedangkan Leon yang mengerti sedikit soal motor, ia pun membantu abang tukang bengkel itu, biar cepet selesai katanya.
Jadilah Bela ditinggalkan sendiri didekat minimarket yang menyediakan kursi didepannya.
Hanya doa yang bisa Bela lakukan untuk membantu kedua cowok yang tengah sibuk dengan motor ninja hijau tua itu.
Bahkan Leon juga sudah berkali-kali meminta maaf padanya. Leon tidak tahu kalau ban motornya akan kempes seperti itu.
Tidak masalah bagi Bela, lagian juga ia hanya menumpang. Bukan salah Leon kalau mereka mengalami kecelakaan kecil seperti ini. Dan Bela tidak marah dibuatnya.
Berbeda dengan cowok bertatto yang sedari tadi memperhatikan keduanya.
Tawa meremehkan dari bibir merah nya itu keluar begitu ban pada motor ninja dihadapannya tadi kempes.
Disisi lain, Samudra mau mengetes kejujuran istrinya itu. Entahlah, Samudra hanya ingin tahu apakah Bela akan menjawab pulang bersama Leon atau tidak, kalau ia bertanya nanti.
Getaran pada saku roknya membuat Bela segera meraih benda pipih itu.
Dilihatnya pesan masuk dari makhluk ciptaan tuhan yang sekarang menjadi suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bela berdecih pelan begitu melihat pesan yang dikirimkan untuknya.
Tak mau membuat cowok itu menunggu, tangannya kini mengetikkan balasan pada layar ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
