🕊 BP 🕊

311K 34.6K 11.9K
                                    

BONUS PART  。




Sudah lebih dari sejam Bela menungging diatas kasur sembari memeluk perutnya. Ringisan kesakitan serta umpatan terus keluar dari mulutnya.

Padahal sekarang adalah hari ke-empatnya menjalan datang bulan, tapi rasa sakitnya masih sangat luar biasa.

Suara decitan pintu terdengar, menandakan bahwa makhluk yang sedari tadi dirinya tunggu telah tiba sekarang.

Karena posisinya yang menungging dan membelakangi pintu kamar, Bela tidak bisa melihat wajah Samudra sekarang.

Alisnya bertaut menahan sakit begitu kepalanya ia putar untuk menghadap posisi pintu.

"Sakit lagi, Bel?"

"Iyalah, pake nanya." ucap Bela jutek, bibirnya ia gigit kuat kuat karena merasa remasan luar biasa sakit didalam perutnya.

Sedikit bersalah karena meninggalkan Bela untuk nongkrong bersama temannya, kini Samudra menghampiri Bela. Duduk disamping gadisnya secara perlahan, tangannya pun kini mengelus lembut punggung berlapis piyama itu. Mencoba membantu menghilangkan rasa sakit yang justru malah membuat rasa sakitnya bertambah.

"Diem, Dra! Sakit!" omel Bela yang semakin tidak tahan dengan rasa sakit nya sekarang.

Mendapat omelan kesal itu tentu membuat Samudra langsung menjauhkan tangannya. Tak mau membuat Bela tambah merasa sakit, ia pun tak tahan melihat kesayangannya meringis kesakitan setiap hari.

"Kalo sakit biasanya diapain biar ilang? Makan es krim? atau nonton drama korea?"

Pertanyaan konyol yang dilontarkan Samudra justru mendapat respon menyebalkan dari gadisnya. Dengan sekuat tenaga yang ada, Bela mencoba bangkit dari posisinya.

"Akh! sshh," Bela meremas kuat lengan Samudra yang membantunya untuk bangun.

Berubah posisi seperti ini membuat remasan kuat pada perutnya semakin bertambah. Ringisan tak kuat dari mulutnya serta remasan kasar pada tangan Samudra tak membuat cowok itu merasa terbebani sama sekali. Justru Samudra takut, kalau ia salah berucap atau berulah yang justru malah menambah rasa sakit gadisnya.

"Mau kemana, hm? Gue gendong ya?" tawar Samudra lembut. Jemari nya kini membantu rambut Bela agar tidak menghalangi penglihatan gadis itu.

Bela meremang lemah, "Kamar mandi," jawabnya pelan.

Samudra pun langsung menggendong Bela membawa gadisnya menuju kamar mandi. Dengan hati-hati, Samudra menurunkan Bela disisi bath up, membantu gadisnya duduk dengan benar seraya mengelap buliran keringat yang sudah singgah disekitar leher gadisnya.

"Sakit banget, ya?" tanya Samudra penasaran. Bagaimana tidak penasaran? Sudah lebih dari berhari-hari dirinya selalu dijuteki oleh Bela. Bahkan tidur saja Bela selalu mengamuk karena kalau Samudra bergerak sedikit, Bela akan menangis karena perutnya terasa sangat sakit. Samudra jadi penasaran seberapa sakit cewek kalau sedang menstruasi.

Bahkan Samudra sampai menandai tanggal menstruasi Bela pada ponselnya, agar ia tidak lupa untuk tidak meninggalkan Bela pada tanggal datang bulannya. Karena semenjak tinggal bersama, ini bukan kali pertamanya Bela mengeluhkan nyeri pada perutnya. Dan selama hari dapat gadisnya itu, Samudra tidak mau pergi keluar mulai sekarang.

SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END ) Where stories live. Discover now