SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END )

Jadi organisasi kelas?

Mengetahui keberadaanmu, adalah alasan utama terciptanya senyuman diwajahku.

- Samudra Alfa Adison

°
°
°

[ LIMA ]

. . .

"BELAAAAAA!!"

Teriakan nyaring yang sudah Bela ketahui siapa pemilik suaranya itupun membuatnya segera menoleh.

Dengan berlari kecil, Keyla tersenyum menghampirinya. Manusia cantik sekaligus sahabatnya.

"Gue kangen!" ucapnya seraya memeluk erat tubuh Bela.

Bela terkekeh geli dengan sifat manja teman satunya ini. Tangannya pun membalas pelukan Keyla.

"Emang gue ngangenin, sih." Bela tertawa begitu mendapat cubitan diperutnya.

Pelukan mereka terlepas, Keyla menatapnya kesal.

"Lo gue ajak main kemaren pas liburan kemana?! Whatsapp lo gak aktif," tanya Keyla dengan nada sebalnya.

Bela melupakan satu sahabatnya ini, memang sengaja ia menonaktifkan whatsapp nya seminggu sebelum pernikahan, bahkan sampai sekarang ia belum meng-aktifkannya lagi.

"Ah, itu," Bela memutar otaknya. Mencari alasan yang wajar agar sahabat bawelnya ini tidak mencurigainya.

"Gue mau ganti nomer tadinya, tapi gajadi. Belum gue aktifin lagi sih whatsapp gue," Bela tertawa garing, membuat Keyla mendengkus malas.

"Gabut gue, gak bisa main sama lo. Seminggu nemenin Nyokap muterin jakarta."

Bela tertawa mendengar cerita Keyla. Setelah itu mereka berjalab menuju depan mading sekolah untuk melihat dimana kelas baru mereka.

Sepanjang jalan Keyla tak henti-hentinya menceritakan liburan membosankannya. Bahkan gadis itu memarahi Bela karena mereka tidak menghabiskan waktu bersama selama liburan.

Bela tidak mau kalau Keyla tahu pernikahannya. Cewek modelan Keyla itu sangat suka dengan cowok modelan Samudra.

Apalagi selama ini Bela selalu menghina Samudra didepan Keyla. Mau ditaruh dimana muka dia kalau sampai Keyla tahu mereka sudah menjalin hubungan serius.

"IPA disana, Bel," ajak Keyla sembari menyeretnya keujung mading sekolah.

Untung mereka satu jurusan, walau ada kemungkinan tidak sekelas tapi setidaknya mereka akan satu lantai, karena jurusan yang sama. Jadi lebih mudah untuk bertemu dan tidak jauh kalau ingin bermain.

Diliriknya setiap deretan kelas 12 IPA-- sekitar 11 kelas yang sudah terbagi dengan masing masing kelas berisikan 34 - 40 orang.

"Gue mana?" Keyla masih mengitari deretan nama pada kelas-kelas awal.

Bela juga mencari namanya yang tidak terlihat didalam kelas 12 IPA-1. Maniknya kini berpindah menuju kelas sebelahnya.

"GILA! GANTENG BANGET SIH COWOK GUE!"

"Sumpah tambah cakep dong!"

"Dia ngeliatin gue! Serius!"