XXXVI

1.9K 152 17
                                    

Bagus sekali, harusnya hari ini Latisya bisa berbahagia karena dia akan menonton konser Westlife. Tapi, karena satu fakta yang mengejutkan kemarin, membuat dia harus menonton konser Westlife dengan hati yang patah.. bisakah?

Dia hanya berharap semoga hari ini ada hal yang bisa membuat dirinya baik-baik saja. Iya, hatinya tidak sekuat itu untuk tetap utuh ketika tahu Ariq akan menikah hari ini. Don’t you think this is too drama? But that’s the reality.

Latisya mendapatkan jawaban dibalik kalimat Ariq waktu itu ‘karena gue brengsek’ itu semua ternyata karena he’s sleep with her! Sampai sekarang Latisya tidak tahu dan tidak mau tahu, apakah Ariq melakukannya sadar atau tidak.

Tapi seperti cerita Nabila semalam, ‘pacar’-nya itu memang belum sampai hamil tapi keluarga wanita itu menuntut Ariq untuk segera menikahinya.

Memang karena di negara kita, mau sekencang apapun globalisasi, budaya timur tetap jalan. Hal seperti ini masih bukan hal yang lumrah dan tetap akan menjadi aib. Jadi.. kalau sudah kejadian seperti itu, ya menikah satu-satunya jalan keluar.

Yaudah, mungkin emang dia juga udah cinta sama cewek itu. Sekarang ketahuan kan ternyata dia lebih dari brengsek! Dia udah bilang sama gue kalau dia merasa bersalah banget sama lo, dan gue bilang lo cukup pintar untuk nggak meratapi pernikahan dia. Kalau lo mau.. katanya dia berharap bisa ngobrol sekali lagi sama lo. Tapi saran gue, fix your heart first, jangan bicara saat hati lo masih berantakan."

Malam itu Nabila menemani Latisya, mau tidak mau memang Nabila harus memberitahukan tentang ini. Karena menurutnya sekuat apapun Latisya mencoba untuk tidak peduli dengan Ariq, dia tetap harus tahu semuanya. Setidaknya, ini bisa membantu Latisya untuk menghilangkan rasanya terhadap Ariq.

Fakta, kejujuran yang memang menyakitkan.

Membayangkan Ariq melakukan itu, membuat Latisya tidak habis pikir, baginya itu parah.. Ariq yang kelihatannya lelaki baik-baik, tapi justru seperti itu.

Latisya memejamkan matanya, meredamkan apapun sekarang yang ada dipikirannya.

Kamu selama ini kan bilangnya kalau dia cuma temen kamu aja? Jadi nggak pa-pa ya sayang, nanti kamu dapet pacar yang lebih keren dari dia, kayak Siwon? Ryan Gosling atau siapa tuh.. Jamie Dornan ya?”

Beda lagi, mamanya mencoba menghibur Latisya dengan memberikannya pilihan future boyfriend yang halu banget sih, tapi yaudahlah ya.. aminin aja. Kali aja beneran ada satu di Indonesia yang nyelip, sebelas dua belas sama mereka.

Dulu, Latisya selalu bilang ke teman-temannya yang lagi patah hati, ‘udah move on cari yang lain aja, ngapain patah hati?’ atau ‘Alay ih! Semangat dong! hidup lo bukan cuma berporos sama cowok doang, patah hati mah dibawa enjoy aja’.

Dan kali ini sepertinya dia akan meneriakkan kata-kata itu ke dirinya sendiri.

****

“Syaaa.. itu diluar ada Adnan. Kamu jadinya nonton bareng dia?" Gerakan tangan Latisya berhenti ketika mendengar itu. Tidak ada undangan apapun untuk kedatangan Adnan kerumahnya apalagi untuk nonton konser bareng.

“Ngapain Ma? Latisya nggak minta temenin dia kok.” Tanya Latisya heran, sedangkan mamanya menatap aneh kearah Latisya.

“Loh, itu katanya dia mau nonton konser sama kamu? Yaudah bagus dong, ada yang nemenin. Eh.. itu tapi sejak kapan kamu jadi akur banget sama dia?” Jangankan mamanya, Latisya aja nggak tahu kalau mereka udah 'akur banget'.

Latisya segera keluar menemui Adnan, dilihatnya penampilan Adnan dengan kaos putih diluarnya menggunakan bomber jacket hitam, celana jeans dan sepatu kets.

Start with AWhere stories live. Discover now