EGO

962 29 6
                                    

Ini adalah kisah masa lalu yang tersamar bagai mimpi. Veranda adalah satu-satunya gadis yang pernah menyentuh sisi melankolis dalam diri Keenan. Gadis yang pertama kali mengajarinya cara bercinta dan satu-satunya gadis yang bisa membuatnya tergoda untuk berhubungan badan dan melanggar konsep hidupnya.

Veranda berwajah cantik, matanya teduh dengan gurat wajah yang menenangkan, sayangnya kecantikannya sangatlah biasa bagi Keenan karena banyak gadis-gadis yang Keenan kencani lebih darinya, bahkan beberapa dari kalangan model. Namun ada sesuatu yang berbeda yang dirasakan Keenan  ketika melihat Veranda untuk pertama kalinya, Veranda memiliki daya pikat yang hebat, tatapannya  menyiratkan kepintaran, ia seolah menembus apapun dan siapapun yang dilihatnya, bahkan sekat yang menyembunyikan isi hati Keenan.

Di suatu waktu Veranda terlihat sangat manis dan manja dalam selang waktu pendek ia bisa terlihat sangat dingin dan angkuh, bahkan terkadang terlihat tidak peduli. Itulah alasan yang membuat Keenan jatuh cinta, tapi itu pula alasan yang terkadang membuat Keenan merasa gerah dan tak di hargai.

Keenan yang cuek terhadap gadis-gadis seperti mendapatkan karmanya. Ia merasa Veranda adalah pembalasan untuknya sehingga kecemburuan Keenan terhadap Veranda makin hari makin meledak-ledak. Sedikit gerak-gerik Veranda yang aneh atau mengabaikan dianggap Keenan sebagai penghinaan. Keenan kerap kali berapi-api, tapi kembali mereda ketika mendengar suara Veranda di telpon atau Veranda mendatanginya ke tempat Keenan menghabiskan waktu di sore hari untuk mengambil gambar-gambar senja di rooftop favoritnya.

Suatu hari Keenan terbangun dengan mimpi yang buruk tentang hubungannya dan Veranda, Ia buru-buru memacu sepeda motornya ke rumah Veranda walaupun jam sudah menunjukan pukul satu malam. Keenan kaget ketika mendapati Veranda sedang mengobrol dengan teman pria yang tak Keenan kenal. Keenan yang saat itu masih sangat muda, marah dan memukul teman Veranda. Temannya itu tidak melawan atas instruksi Veranda, sementara Keenan yang diteriaki Veranda terus saja memukul teman Veranda. Tak ada satpam atau keamanan yang berada disana untuk melarai, karena Veranda tinggal dilingkungan perumahan biasa.

perkelahian itu akhirnya berhenti dengan sendirinya, teman Veranda berhasil masuk kedalam mobil dengan kondisi hidung berdarah-darah dan membawa mobil itu menjauh. Namun Keenan masih sempat mengambil batu dan melempar ke kaca belakang mobil hingga pecah.

Veranda sangat marah, kemudian menutup pintu rumahnya dengan kasar. Keenan berteriak dari luar rumah mencoba menelpon dari handphone, namun Veranda bungkam. Keenan merasa tersiksa sepanjang hari, di terpa perasaan bersalah dan rasa terhina oleh perlakuan Veranda yang tidak pernah mau menerima telponnya lagi. Ia tak bisa makan, tak bisa tidur, membayangkan kelanjutan hubungan mereka, bertanya-tanya apakah ia telah dicampakkan atau ini sekedar hukuman. Kediaman Veranda berlangsung selama tiga hari.

Malam ke empat ponsel Keenan berdering, tertera nama Veranda disana, mengalir kehangatan yang damai, meluluhkan rasa dingin yang menjalar di tubuh Keenan selama Veranda mendiaminya. Disatu sisi Keenan senang dan hampir melonjak di kasurnya, disatu sisi ia merasa itulah saat yang tepat untuk membalas dendam. Veranda mengirimkan chat  sebagai permintaan maaf, tapi Keenan tak pernah membalasnya. Puluhan panggilan dari Veranda juga Keenan riject. Keenan menikmati itu sebagai kesenangan barunya, apalagi setelah Veranda makin gencar mengirimkan chat bernada melankolis tentang rasa sakit dan tangisnya, Keenan makin merasa di awang-awang, jika dulu Veranda adalah pengendali, sekarang dia adalah pengendalinya. Hati Keenan perlahan mulai berubah menjadi keras, dan merasa harga dirinya di depan Veranda makin terangkat, maka ia berencana meneruskan kebungkamannya selama waktu yang ia bisa.

Namun disuatu siang Keenan mendapatkan chat dari Veranda bahwa ia akan berhenti mencoba meminta maaf, bagi Veranda semua sudah berakhir. Keenan terhenyak, untuk satu jam ke depan Keenan tak bergeming dari posisinya, tubuhnya terasa lumpuh. Namun untuk membujuk Veranda kembali, harga dirinya terlalu tinggi untuk melakukan itu.

ONESHOOTWhere stories live. Discover now