Chapter 18

1.1K 84 64
                                    

Jangan kau ungkit masa lalu!
Karena semakin kau ungkit
Perasaanku semakin sakit.

~StoryOdan

***


Keadaan kelas XII IPA 1 kini sedang tegang ketika Pak Usman memasuki kelas.

"Selamat siang anak-anak," sapanya.

"SIANG PAK GURU."

"Bagaimana kabarnya hari ini?"

Krik.. Krik..
Krik.. Krik..

"Kenapa tidak dijawab?" tanya Pak Usman.

"Gak usah basa basi Pak,biasanya juga langsung bilang KUMPULAKAN TUGAS! HARI INI ULANGAN! Kita semua sudah hapal," jawab Zaki tanpa dosa.

"BETUUUULL!" ucap semua murid serempak.

"Kalian ini. Bapak kan sedang baik," ujarnya membuat semua siswa memutar bola matanya malas.

"Baik dari hongkong?"

"Ya sudah,kumpulkan tugas kalian!"

Semua murid pun langsung mengumpulkam tugasnya dan kembali untuk duduk manis.

"Joko,Udin,Zaki. Kenapa ini masih kosong?" tanya Pak Usman sambil menunjukan buku tugas milik mereka bertiga.

"Itu kan ada Pak," ujar Zaki sambil menunjuk bukunya.

Pak Usman pun menatap buku Zaki lebih tajam lagi.

"Mana?"

"Itu! Ada soalnya doang," jawab Zaki sambil nyengir kuda.

"Kalian bertiga Bapak hukum. Hukumannya adalah bersihkan semua toilet di sekolah ini sampai bersih dan mengkilat!" ujar Pak Usman dengan entengnya membuat semua siswa tertawa.

"WHAT? Pak,hukuman macam apa ini? Masa siang bolong kek gini disuruh bersihin toilet," gerutu Zaki.

"Bapak memang the best," ujar Satria yang sudah tertawa puas.

"Diem lu bangs*t!" Ujar Zaki tak terima.

"Pak,ayolah! Masa kita disuruh bersihin toilet," ujar udin sambil memasang muka melas.

"No no no. Cepat! Atau Bapak tambah hukuman lagi?" tawar Pak Usman.

"Makasih Pak, kami tidak minat. Awas saja kalau Bapak nanyain janda yang kemarin." Joko pun langsung keluar dari kelas dan disusul oleh Udin dan Zaki.

Pak Usman pun mulai memeriksa tugas-tugas itu,tanpa memikirkan janda yang kemarin. Namun ada yang mengganjal dalam pikirannya ketika melihat jawaban seseorang.

"Oh,iya. Satria!" panggil Pak Usman.

"Iya Pak, ada apa?" jawab Satria bingung.

"Kamu dapat jawaban nomer satu dari mana?" tanya Pak Usman.

"Ya saya mikir lah Pak," ujar Satria tak terima jika nanti ia difitnah mencontek.

"Jawabannya benar,tapi langkah-langkahnya masa kayak gini," ujar Pak Usman sambil menatap jawaban Satria.

"Memangnya jawabannya seperti apa Pak?" tanya salah satu murid.

"Nih!" Pak Usman pun memperlihatkan jawaban tugas Satria.

"Nih!" Pak Usman pun memperlihatkan jawaban tugas Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satria Anggara: NIKAH MUDA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang