F7a Narcissus

3.1K 574 112
                                    


Hari pertama misipun tiba. Penyamaran pertama untuk mendapat intel tidak membutuhkan banyak persiapan karena ini adalah langkah awal dari beribu-ribu langkah yang harus dicari. Agen lapangan yang berpengalaman kurang lebih tahu apa yang perlu mereka cari selama mereka mengetahui siapa target penyamaran dan ke arah mana mereka membutuhkan informasi.


Sisanya tinggal improvisasi. Improvisasi adalah kunci agen lapangan yang turun ke medan tak terduga.


Semua sudah pada posisinya. Mark di bangunan belakang Narcissus untuk menjaga jalan keluar Jeno dan Renjun bila terjadi hal yang tak diinginkan. Jisung dan Jaemin sudah ada didepan monitor minivan yang diparkirkan agak jauh dari Narcissus untuk memonitor dan memberi arahan untuk Jeno, bersama dengan Donghyuck yang bersama mereka. Chenle yang siap ntah dimana fisiknya tetapi siap mengarahkan Renjun. Dan pemain utama malam mereka, Renjun dan Jeno.


Jeno sendiri sudah memasuki Narcissus terlebih dahulu, sedangkan Renjun sedang mengitari bangunan itu dan sekelilingnya.


Di jalan remang-remang yang dilewati Renjun, dibalik bayang-bayang itu ada 4 pasang mata yang setia mengikuti langkahnya. Renjun berhenti dan melihat ke sekitar. Tempat ini adalah satu dari 3 rute jalan antara Narcissus dengan jalan besar.


Renjun berjongkok sebelum mendekati keempat pasang mata itu. Dia meraih kepada kepala yang memiliki mata tajam berwarna kuning. "Cahkwe jaga area ini." Kata Renjun sambil membelai bulu anjingnya yang memiliki perawakan terbesar. Cahkwe menduselkan kepalanya pada tangan Renjun sebelum dia berjalan lebih dalam ke kegelapan bayangan bangunan sekitar mereka, dan menyembunyikan dirinya dibalik kardus-kardus bekas yang ada disitu.


Renjun menggangguk sebelum meneruskan perjalanannya. Kali ini dia berjalan ke arah dekat minivan milik NIS. Jalan dimana mereka memarkirkan mobil itu juga merupakan rute lain. Renjun menatap ketiga pasang mata yang mengikutinya dalam diam. "Micin." Panggilnya.


Micin merunduk dan mendekati kaki Renjun. Renjun menunduk membelai bulu putihnya sebelum Micin berlari ke arah minivan.


Selanjutnya dia berjalan mendekati Narcissus, masih dengan 2 pasang mata yang mengikutinya. "Buntelan, pergi cari dan kawal spesial agen Mark." kata Renjun sambil memberikan kertas misi dari Mark yang menuliskan garis besar rencana mereka. Buntelan mengendus kertas itu sebelum menggigitnya dan berlari menjauh.


Renjun mengangguk melihat sisa Kentang yang tersisa. Memang Renjun menyisakan kentang untuk tugas disini. Dia menunduk berjongkok untuk membelai bulu Kentang sebelum bersiul di samping telinga Kentang. Ekor kentang langsung bergerak gusar dan moncongnya terus ia majukan ke leher Renjun.


Sang special agent lalu berjalan memasuki Narcissus sedangkan anjing terakhirnya lari bersembunyi dibalik semak-semak.


Pintu masuk Narcissus dijaga ketat oleh dua penjaga berbadan kekar. Mereka menatap Renjun dengan lekat, tetapi Renjun tak kalah santai karena sudah berpengalaman pada kondisi-kondisi ini bertingkah seakan tak ada yang perlu dikhawatirkannya. Kedua penjaga menatap mata Renjun sekali lagi sebelum menganggukan kepala tanda dia dapat masuk.


"Kau harus lebih sering berpakaian seperti ini Ge," sanjung Chenle dari ujung earpiece.


Foxtrot ≡ NorenminDonde viven las historias. Descúbrelo ahora